Para Ilmuwan Temukan Planet Hycean yang Laik Huni
Ilustrasi foto (Daniel Olah/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Para ilmuwan di University of Cambridge dilaporkan telah menemukan exoplanet baru, sebutan untuk planet di luar Tata Surya. Dijuluki Hycean, planet ini diklaim sebagai planet laik huni. Meskipun sangat berbeda dari Bumi, ia masih dapat mendukung kehidupan.

Planet Hycean sesuai dengan namanya ia tertutup lautan dengan hidrogen melimpah di atmosfernya. Para peneliti percaya bahwa jenis planet ini berpotensi layak huni. Secara signifikan, planet jenis baru itu meningkatkan kemungkinan lokasi untuk mencari kehidupan lainnya di luar Tata Surya.

"Planet Hycean membuka jalan baru dalam pencarian kami untuk kehidupan di tempat lain," ujar pemimpin peneliti Nikku Madhusudhan dari Institut Astronomi Universitas Cambridge seperti dikutip dari Digital Trends, Minggu, 29 Agustus.

Biasanya planet jenis ini memiliki ukuran lebih besar dari Bumi, hingga 2,6 kali lipat, dan cuacanya pun lebih panas, dengan suhu atmosfer hingga 200 derajat Celcius. Namun, terlepas dari suhu tinggi ini, lautan mereka masih dapat menampung kehidupan mikroba, seperti yang disarankan oleh penelitian terbaru lainnya, tentang planet ekstrasurya besar dengan atmosfer yang kaya hidrogen.

Studi ini juga menemukan bahwa kemungkinan terdapat air pada permukaan planet di bawah atmosfernya. Itu artinya, zona layak huni terletak pada area di sekitar bintang, di mana sebuah planet harus mengorbit agar air dapat eksis di permukaannya.

"Pada dasarnya, ketika kami telah mencari berbagai tanda molekuler ini, kami telah berfokus pada planet yang mirip dengan Bumi, yang merupakan tempat masuk akal untuk memulai. Tapi kami pikir planet Hycean menawarkan peluang lebih baik untuk menemukan beberapa jejak biosignatures dengan menggunakan James Webb Space Telescope (JWST)," ungkap Madhusudhan.

Diketahui, Biosignatures adalah indikasi kimiawi kehidupan dan merupakan salah satu cara utama para peneliti mencari kehidupan di tempat lain pada alam semesta.

"Deteksi biosignature akan mengubah pemahaman kita tentang kehidupan di alam semesta. Kita harus terbuka tentang di mana kita berharap menemukan kehidupan dan bentuk kehidupan seperti apa, karena alam terus mengejutkan kita dengan cara yang seringkali tak terduga," tutur Madhusudhan.