Bagikan:

JAKARTA - Dunia teknologi saat ini sedang dihadapi dengan kelangkaan pada chipset, dari industri ponsel hingga otomotif. Jelas hal ini dikarenakan terbatasnya produksi selama tahun-tahun terakhir akibat pandemi yang berkepanjangan dan akan berlanjut untuk sementara waktu.

Mengutip Eccftech, Kamis, 26 Agustus, menurut laporan analis Wave7 Research, ternyata hanya ada satu perusahaan yang mengaku tidak terpengaruh dengan masalah kelangkaan chipset ini. Beberapa pihak menyatakan itu adalah Apple, raksasa teknologi yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Masuk akal mengingat Apple dapat memproduksi iPhone 12 tahun lalu dan berbagai perangkat lain tanpa muncul masalah. Bahkan, perusahaan telah dijadwalkan bakal meluncurkan iPhone 13 pada September mendatang, berbarengan dengan Apple Watch Series 7 dan iPad Mini 6.

Wave7 Research berpendapat, Apple dapat mengunci pasokan chipset jauh sebelum sebuah perangkat untuk diproduksi. Tetapi, cara ini tidak terjadi pada para pesaingnya seperti Samsung dan lainnya, yang tengah kesulitan mendapatkan chipset.

Ironisnya Wave7 mengumpulkan laporan bulanan di pasar ponsel AS berdasarkan survei pengecer. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Samsung dan OnePlus sangat terpengaruh karena pasokan Qualcomm tidak mencukupi permintaan pasar.

Begitupun dengan pangsa pasar iPhone secara keseluruhan tidak mengalami penurunan pada bulan Juli. Jadi, sepertinya mereka benar-benar tidak terpengaruh dengan kelangkaan chipset yang terjadi hingga kini.

Namun, pada panggilan pendapatannya untuk Q3 tahun 2021, Apple menunjukkan bahwa kendala pasokan secara khusus akan berdampak pada iPhone dan iPad. Meski nantinya Apple mengalami kekurangan chip dan kendala pasokan, mereka masih mengharapkan pertumbuhan yang sangat kuat. Kemungkinan besar dapat membuat Apple mengejar pangsa pasar smartphone dari produsen lain di tahun ini.