Pemerintah Rusia Dituduh Gunakan Segala Cara untuk Blokir Situs Navalny
Alexei Navalny, pengkritisi anti Partai Rusia Bersatu. (foto: instagram).

Bagikan:

JAKARTA - Rusia menggunakan perangkat keras digital baru untuk menargetkan aplikasi online yang memenjarakan tim kritikus Kremlin, Alexei Navalny. Tokoh ini disebut berusaha untuk melemahkan Kremlin pada pemilihan parlemen bulan depan.

Navalny dan sekutunya ingin menggunakan aplikasi dan situs web mereka untuk mengatur kampanye pemungutan suara taktis pada pemungutan suara 17-19 September untuk memberikan pukulan bagi partai Rusia Bersatu yang berkuasa dan mendominasi lanskap politik di negara itu.

Kampanye "pemungutan suara cerdas" mengharuskan pengikut untuk mendaftar dan untuk dialokasikan pada kandidat yang dinilai memiliki peluang terbaik untuk mengalahkan partai di daerah pemilihan mereka.

Ini adalah salah satu dari sedikit tuas Navalny yang tersisa setelah tindakan keras melarang gerakannya sebagai ekstremis musim panas ini. Kini beberapa situs webnya telah diblokir.

Pengawas komunikasi Roskomnadzor telah memberi tahu Google dan Apple  untuk menghapus aplikasi dari toko mereka.  Sejauh ini belum ada yang melakukannya dan aplikasi ini menjadi tren di segmen online Rusia.

Senin malam, sekutu Navalny menuduh pihak berwenang Rusia bergerak untuk memblokirnya. Upaya tersebut mereka katakan telah diintensifkan sejak Jumat dan berarti aplikasi itu tidak memuat konten untuk beberapa pengguna.

"Kami telah memperbaiki beberapa hal dan sekarang aksesibilitas aplikasi sekitar 70%," kata sekutunya di messenger Telegram.

GlobalCheck, sebuah kelompok yang memantau aksesibilitas situs web di Rusia dan kawasan menggunakan sensor, mengatakan Rusia mengganggu aplikasi dengan peralatan yang menggunakan teknologi yang disebut Deep Packet Inspection, yang dapat menganalisis lalu lintas internet, mengidentifikasi aliran data layanan tertentu, dan memblokir mereka.

Pengawas komunikasi Rusia memerintahkan semua penyedia internet, termasuk operator seluler, untuk memasang peralatan itu pada 2019 setelah Rusia mengesahkan undang-undang yang dikenal sebagai undang-undang "internet berdaulat".

Undang-undang tersebut adalah salah satu dari serangkaian langkah oleh pihak berwenang untuk memperketat kontrol internet yang menimbulkan ketakutan di antara para pendukung kebebasan internet bahwa Rusia sedang menerapkan visi kontrol internet gaya China yang lebih ketat..