Bagikan:

JAKARTA – Superpedestrian, pembuat skuter listrik dari perusahaan Amerika Serikat, akan melengkapi produknya dengan sistem otonom berdasarkan kecerdasan buatan. Algoritme pintar akan mulai memantau tindakan pengemudi dan akan dapat menghentikan kendaraan jika diperlukan atau terdapat potensi bahaya bagi orang lain atau sang pengemudi.

Skuter listrik seri Link akan mengandalkan tingkat keamanan yang tinggi. Apalagi bagi para pejalan kaki yang kerap menjadi korban para “pembalap” skuter yang tidak bertanggung jawab. Teknologi Super Fusion dibuat oleh Navmatic dan terintegrasi langsung ke komputer yang terpasang. Setelah itu, pemilik akan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk melanggar peraturan lalu lintas.

Teknologi ini didasarkan pada algoritma pembelajaran mesin dan akan dapat menganalisis kecepatan gerakan, serta melacak rute dengan GPS. Misalnya, jika pemilik bergerak di sepanjang jalan setapak melawan lalu lintas, sering mengerem, melebihi kecepatan, menciptakan situasi berbahaya, sistem akan memperlambat skuter. 

Awalnya, Super Fusion akan memperingatkan pengendara tentang tidak dapat diterimanya perilaku seperti itu dengan bantuan sinyal khusus. Jika masih bandel kemudian komputer sepenuhnya memblokir gerakan untuk para penggemar kecepatan tinggi.

Pedestrian lebar membuat nyaman pejalan kali. (@pedestrianjkt)
Pedestrian lebar membuat nyaman pejalan kali. (@pedestrianjkt)

Selain itu, ponsel para pelanggar akan menerima laporan tentang semua kesalahannya. Data ini juga dapat dibagikan dengan otoritas kota. Pengguna yang bertanggung jawab akan diberikan hadiah dalam bentuk diskon untuk perjalanan berikutnya. Sementara untuk pelanggar ketertiban umum yang jahat, umumnya akan diblokir aksesnya ke layanan tersebut.

Perlu dicatat bahwa di negara maju untuk mencegah kecelakaan, sudah mulai membatasi kecepatan skuter listrik sewaan di tempat-tempat ramai. Untuk menonton videonya, lihat "Pedestrian Defense - LINK Scooters by Superpedestrian" di YouTube. Di situ juga bisa melihat cara kerjanya.