Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Arab Saudi memanfaatkan beragam teknologi modern, mulai dari kecerdasan buatan (AI) hingga drone untuk memberikan kenyamanan dan kelancaran jemaah haji melakukan rangkaian ibadah musim haji tahun ini.

Guna mengurangi kemacetan di Makkah dan manajemen lalu lintas, otoritas Arab Saudi menggunakan AI seperti pemantauan lalu lintas real time dan sistem kontrol sinyal adaptif, untuk memperlancar arus kendaraan dan pejalan kaki, mengurangi kemacetan, dan memastikan pergerakan yang lebih lancar di seluruh kota.

Juru bicara keamanan Kementerian Dalam Negeri Kolonel Talal bin Abdulmohsen Al-Shalhoub mengatakan, ada beberapa aplikasi AI baru untuk musim haji ini, termasuk algoritma baru untuk kamera pengintai guna menganalisis jumlah kendaraan di jalan-jalan kota.

"Kami telah memasok peralatan digital canggih untuk data, kecerdasan buatan, dan teknologi mutakhir untuk membantu petugas lapangan dan menggabungkan AI ke dalam sistem operasional," kata Kolonel Al-Shalhoub, dikutip dari Arab News 14 Juni.

"Kami memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan kontrol lalu lintas di Makkah dengan memanfaatkan kolaborasi antara Pertahanan Sipil dan Otoritas Data dan AI Saudi," jelasnya.

Dijelaskan, kemitraan ini akan menawarkan solusi digital untuk membantu personel keamanan dalam memantau dan menganalisis data selama operasi haji.

pemantauan aktivitas jemaah haji
Pemantauan aktivitas dan suasana selama musim haji. (Sumber: SPA)

"Kerja sama antara otoritas ini memungkinkan kami untuk membangun sistem teknologi canggih yang terintegrasi selama musim haji tahun ini, di mana pusat operasi dilengkapi dengan platform pintar yang dibangun dengan algoritma kecerdasan buatan nasional untuk melayani para peziarah selama pelaksanaan ritual haji," jelas Kolonel Al-Shalhoub.

Sementara itu, Menteri Transportasi dan Logistik Kerajaan Saleh Al-Jasser baru-baru ini mengumumkan peluncuran teknologi baru yang dirancang untuk mengatur lalu lintas selama haji tahun ini, termasuk penggunaan drone untuk inspeksi dan evaluasi jaringan jalan menggunakan pemindaian termal.

Sedangkan penggunaan Virtual Glasses Initiative merevolusi pemantauan transportasi, melengkapi monitor lapangan dengan kacamata realitas tertambah untuk mengawasi aktivitas dan memastikan kepatuhan.

Dengan target untuk memangkas waktu inspeksi hingga 600 persen, dari 60 detik menjadi hanya 10 detik, diharapkan teknologi inovatif ini akan merampingkan operasi dan meningkatkan efisiensi secara signifikan.

Kamera, sistem cerdas dan dasbor data canggih, seperti platform Sawaher, menawarkan layanan canggih untuk mengidentifikasi dan menganalisis arus kendaraan dan jamaah, serta untuk mendeteksi pelanggaran di berbagai area," kata Kolonel Al-Shalhoub.

Dengan meningkatkan kualitas pemantauan dan mengurangi kemacetan, ini dapat memberikan pengalaman transportasi yang lebih lancar bagi penumpang.

masjidil haram
Masjidil Haram di Makkah. (Sumber: SPA)

Terpisah, Kementerian Kesehatan akan menggunakan drone untuk mengangkut darah dan sampel laboratorium dengan cepat dan efisien antara rumah sakit di sekitar tempat suci, untuk membantu mengurangi waktu tunggu transfusi dan hasil tes.

Dibandingkan dengan sistem pengiriman melalui jalan darat yang ada, drone akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut darah dari rata-rata dua setengah jam menjadi hanya dua menit.

Sedangkan Otoritas Transportasi Umum juga telah meluncurkan inisiatif “Enseeyab”, yang pertama kali diperkenalkan selama musim haji 2023, menggunakan drone yang terhubung ke program AI untuk mengukur pergerakan jamaah ke tempat suci secara real-time dengan bus.

Otoritas tersebut bertujuan untuk menyediakan sarana perjalanan yang aman menggunakan teknologi baru, termasuk AI, untuk mengukur efektivitasnya. Teknologi ini akan memastikan para peziarah dapat melakukan ritual dengan nyaman dan mudah.

Cara lain yang akan dilakukan otoritas untuk mengelola kemacetan lalu lintas selama haji adalah melalui opsi mobilitas mikro, seperti skuter listrik, yang akan tersedia di tempat-tempat suci untuk memudahkan pergerakan.

Dengan menyediakan jalur khusus untuk skuter listrik ini, para perencana telah memungkinkan jemaah untuk bepergian dengan lebih efisien dan mengurangi kemacetan keseluruhan di area dengan lalu lintas tinggi.

Beberapa rute utama yang dapat diuntungkan dari penggunaan skuter listrik meliputi Rute No.1 dari Arafah ke perbatasan Muzdalifah, yang panjangnya 4.000 meter, dan jembatan jalan pejalan kaki sepanjang 1.200 m yang masuk dan keluar Jamarat.

Diketahui, solusi berbasis teknologi ini mencerminkan komitmen Arab Saudi untuk menggunakan inovasi guna mengoptimalkan pengalaman haji bagi semua jemaah.

Direktorat Jenderal Paspor Arab Saudi mengonfirmasi, hingga Hari Selasa, sebanyak 1.547.295 jemaah telah tiba negara itu. Pihak berwenang mengatakan 1.483.312 jemaah haji memasuki Arab Saudi melalui bandara-bandara, sementara sisanya tiba melalui darat dan laut.