Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong Finlandia untuk mengakui Negara Palestina saat menemui Presiden Alexander Stubb dan timpalannya Menteri Luar Negeri Elina Valtonen pada Hari Kamis, dengan negara Nordik itu sebelumnya memiliki komitmen kuat terhadap two-state solution.

Dalam kunjungan kehormatan ke Presiden Stubb, Menlu Retno fokus membahas isu internasional, utamanya konflik di Ukraina dan Palestina, dengan pembahasan upaya perdamaian di Jalur Gaza dilakukan panjang lebar.

Dijelaskannya, baik Indonesia maupun Finlandia memiliki posisi yang sama mengenai gencatan senjata segera di Gaza dan implementasi Resolusi PBB 2735 dapat segera diimplementasikan.

"Kita berharap semua negara dapat menggunakan pengaruhnya agar para pihak yang berkonflik memiliki keinginan politik untuk implementasikan Resolusi tersebut," kata Menlu Retno dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Jumat 14 Juni.

Lebih jauh Menlu Retno mengungkapkan, Presiden Finlandia menegaskan kembali dukungannya terhadap two-state solution atas konflik di Palestina .

"Finlandia menyampaikan isu pengakuan ini bukan pertanyaan 'if' tetapi 'when'. Yang artinya, bahwa pasti masalah pengakuan ini akan dilakukan namun tinggal menunggu masalah waktu," ungkap Menlu Retno.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Menlu Retno, dirinya menyampaikan kepada Presiden Finlandia, Indonesia memantau dekat posisi Finlandia, termasuk statement Presiden Filandia bahwa pengakuan terhadap Palestina akan dilakukan “at some point in the future."

"Disinilah saya sampaikan bahwa akan lebih baik pengakuan dilakukan dalam waktu dekat, karena pengakuan terhadap Palestina merupakan kontribusi besar bagi terciptanya perdamaian dan juga akan berkontribusi bagi implementasi two-state solution," jelasnya, menambahkan ia juga berterima kasih atas bantuan kemanusiaan Finlandia untuk Palestina yang masuk melalui UNRWA.

menlu retno dan menlu valtonen
Menlu Finlandia Elina Valtonen menerima Menlu RI Retno Marsudi. (Sumber: Kemlu RI)

Penggalangan dukungan terhadap Negara Palestina oleh Menlu Retno, tidak terlepas dari mandat para pemimpin OKI yang diterima Indonesia sebagai salah satu anggota dari OIC Contact Group on Palestine.​

Saat bertemu dengan Menlu Finlandia Elina Valtonen, Menlu Retno membahas panjang lebar masalah Palestina, mengharapkan segera Finlandia mengakui Negara Palestina untuk mendukung terciptanya two-state solution.

"Dalam pertemuan saya menyampaikan apresiasi atas dukungan Finlandia terhadap bantuan kemanusiaan, termasuk dukungan finansial ke UNRWA," kata Menlu Retno yang menemui Menlu Valtonen sebelum bertemu dengan Presiden Stubb.

"Kami berdua juga sepakat dorong implementasi Resolusi DK PBB 2735 mengenai usulan tiga fase genjatan senjata," tandasnya.

Isu global lainnya yang dibahas kedua Menlu adalah konflik di Ukraina. Pada kesempatan itu, Menlu Retno menegaskan posisi konsisten Indonesia untuk menghormati hukum internasional termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara lain, serta penghormatan terhadap Piagam PBB.

Terkait dengan hubungan bilateral, kedua Menlu membahas mengenai perdagangan dan potensi investasi. Menlu Retno mengatakan, dengan Finlandia menjadi salah satu mitra dagang utama Indonesia di Kawasan Nordik, nilai perdagangan kedua negara terus meningkat dan melampaui angka sebelum pandemi COVID-19.

Tahun lalu nilainya mencapai 713 juta dolar AS, naik 22 persen dari angka di tahun 2019. Dan tahun ini, di kuartal pertama naik 40 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu.

"Kami sepakat untuk terus menjajaki potensi-potensi yang ada guna mendorong peningkatan perdagangan. Kami juga sepakat mendorong investasi yang lebih besar dari Finlandia di Indonesia termasuk di sektor energi hijau dan smart cities," urai Menlu Retno.

Hal lain yang dibahas adalah kerja sama pendidikan. Bersama dengan Menlu Finlandia, Menlu Retno menyambut baik diselenggarakannya '1st Indonesia-Finland Joint Working Group on Higher Education and Teacher Capacity Development' September tahun lalu.

Isu berikutnya yang dibahas adalah kerja sama energi, di mana Finlandia memiliki kapasitas kuat di bidang energi hijau dan terbarukan.

Selain itu, Menlu Retno dan Menlu Valtonen juga membahas kerja sama smart cities. Saat ini sudah ada MoU antara Otoritas IKN dengan Kementerian Ekonomi Finlandia.

"Saya harapkan MoU itu dapat membuka pintu untuk kerja sama selanjutnya dalam pembangunan IKN, terutama investasi Finlandia di IKN," tandas Menlu Retno.