JAKARTA – Setelah El Salvador berupaya melegalkan pembayaran dengan menggunakan mata uang kripto sebagai alat pembayaran resminya. Baru-baru ini, Paraguay juga berencana melakukan hal yang sama.
Melansir CoinDesk, pada bulan depan anggota kongres Paraguay, Carlos Rejala dijadwalkan mengajukan RUU mata uang kripto guna menarik sejumlah perusahaan penambangan kripto internasional dan berbagai bisnis kripto lainnya.
Rejala menyatakan bahwa keputusan tersebut memungkinkan perusahaan-perusahaan mining dan perdagangan kripto guna membiayai bisnis mereka dengan cryptocurrency. Mereka juga disebutkan bisa melakukan pengiriman dividen ke luar negeri dan mendapat keuntungan uang kripto mereka di bank setempat.
Rejala tidak menyebutkan secara lebih detail keuntungan macam apa yang bakal didapat oleh perusahaan kripto dari bank lokal tersebut. Meskipun demikian, anggota kongres Paraguay dari partai Hagamos itu merupakan seorang pengusaha sekaligus trader kripto.
Sebelumnya, El Salvador dikabarkan tengah menggodok RUU untuk melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Hal tersebut mendorong Rejala untuk melakukan hal yang sama.
Rejala memposting foto dirinya dengan mata laser sebagai simbol para whale Bitcoin di Twitter.
“Pengumuman tersebut mendorong saya untuk tidak takut dan berpikir bahwa ini bisa menjadi kenyataan di negara saya,” tulis Rejala di postingan tersebut.
BACA JUGA:
Dengan adanya rencana tersebut, Paraguay disebut-sebut ingin menjadi pusat kripto di kawasan Amerika Latin. Mereka juga ingin menjadi model bagi negara-negara lain dalam hal legalisasi uang kripto sebagai alat pembayaran.
Rejala mengungkapkan rencananya setelah Bitcoin dijadikan sebagai alat transaksi di negaranya. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya mendorong negara-negara lain agar Bitcoin dijadikan sebagai alat transaksi yang sah.
Meskipun demikian, Rejala ingin agar Paraguay jadi negara yang ramah terhadap teknologi blockchain.
“Namun, pertama-tama kami ingin menjadikan Paraguay (sebagai negara) yang ramah blockchain,” papar lelaki berusia 36 tahun tersebut.
Dia juga menambahkan bahwa biaya listrik di negaranya yang terjangkau dan yang paling rendah di kawasan Amerika Latin. Pasalnya negara tersebut menggunakan energi terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga air.
“Ini energi terbarukan, non-polusi, yang sangat penting bagi perusahaan penambangan,” ujarnya.