Mau Kopi atau Koktail Minumnya, Bartendernya Tetap Robot Barney
Sebagai robot bartender, Barney mampu mendisinfeksi lengannya sendiri. (Tangkapan Layar YouTube/Baronics AG)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 tak melulu membawa dampak negatif. Banyak hal positif yang datang di masa pandemi, semisal teknologi yang mengurangi kontak antar manusia dalam interaksi kebutuhan sehari-hari. 

Satu di antaranya adalah kian berkembangnya teknologi robot dalam bisnis food & beverage, misalnya di kafe. Selama pandemi ini, sejumlah robot 'ditampilkan' untuk melayani pengunjung resotran hingga bar. Misalnya saja Barney. 

Melansir Reuters, Barney dikembangkan oleh F&P Robotics untuk menjadi 'primadona' di hotel, bar dan pusat perbelanjaan, seiring dengan tren untuk mengurangi kontak sesama manusia selama dan setelah pandemi kelak.

Barney dapat mencampur 16 jenis minuman beralkohol dan 8 jenis soda berbeda untuk pelanggan yang memesan melalui ponsel mereka, serta menawarkan bir dan prosecco. Saat pesanan sudah siap, ia akan memberi tahu melalui tampilan video besar di atas bar. 

robot barney
Robot Barney. (Tangkapan Layar YouTube/Baronics AG)

Selain barista untuk meracik koktail, pihak pengembang juga membuat versi barista kopi. Kedua versi tersebut dapat diisi dengan percakapan, sehingga Barney bisa membuat 'lelucon' tentang tawaran peran dalam film 'Terminator' terbaru, misalnya. Menariknya, Barney juga bisa mendisinfeksi lengan robotnya sendiri.

"Awalnya kami mendapatkan sedikit minat. Kami pikir Barney bisa menjadi atraksi yang menyenangkan, bisa membawa orang ke bar karena dia terus bergerak dan sangat berbeda," kata Chief Sales Officer Gery Colombo.

Colombo mengatakan, restoran dan hotel yang semula ditargetkan melirik Barney, awalnya memang jauh dari harapan karena krisis pandemi. Harga setiap model mencapai sekitar 130.719 dolar Amerika Serikat. Kini, situasinya perlahan berubah.

robot barney
Robot Barney. (Tangkapan Layar YouTube/Baronics AG)

"Jumlah permintaan kami dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Hal ini tentunya dapat menjadi keuntungan bagi pelanggan yang menginginkan bartender yang dapat bekerja 24 jam sehari, dapat menyajikan minuman yang diinginkan pelanggan sekaligus mengurangi kontak manusia," papar Colombo.

Perusahaan Zurich, yang membuat robot dan perangkat lunak operasinya, sejauh ini telah menjual robot ke China dan Oman, tempat robot pembuat mocktail bekerja di sebuah pusat perbelanjaan.

Perusahaan lain di Eropa dan Asia juga mengerjakan robot bartender, tetapi tidak jelas apakah mereka pada akhirnya akan menggantikan bartender manusia.

"Kami tidak dapat mengatakan seperti apa industri gastronomi dalam beberapa tahun, tetapi kami yakin robotika akan berperan," tukas Colombo.