Instagram Gantikan Opsi <i>Swipe Up</i> di Stories, Kenapa?
Ilustrasi Instagram (Charles Deluvio/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Instagram dilaporkan menghilangkan opsi swipe up pada fitur Stories. Perubahan ini sontak banyak dipertanyakan banyak pengguna, terutama mereka yang memiliki banyak follower.

Pasalnya, opsi swipe up terbilang cukup penting bagi influencer dalam mempromosikan suatu konten. Namun dengan hilangnya kemampuan swipe up di Instagram Stories dan menggantikannya dengan sticker link, tentu promosi konten tidak lagi eksklusif.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam memakai Instagram Stories, dan uji coba stiker baru ini pun memungkinkan pengguna kami untuk lebih kreatif saat menambahkan tautan ke dalam Stories mereka," ungkap juru bicara Facebook seperti dikutip VOI, Selasa 1 Juni.

Sticker Link (SocialmediaToday)

Diketahui opsi Swipe Up bekerja dengan cara pengguna menyematkan link ke dalamnya, jika sudah pengguna dapat membagikannya di fitur Stories. Kemudian, follower dapat mengusap konten Stories yang telah disematkan link tersebut.

Namun, jika opsi Swipe Up diganti dengan stiker link, maka follower diharuskan untuk menekan sticker link agar dapat meninjau tautan yang disematkan lebih dahulu, lalu jika link dirasa aman bagi Follower, maka ia dapat melanjutkan menuju tautan tersebut.

"Kami akan memulai uji coba sticker link yang mempermudah pengguna dalam membagikan tautan dari pengguna lain di Stories dan memperluas uji coba akses terhadap fitur link ke sebagian kecil pengguna," ujar juru bicara Facebook.

Instagram mengakui bahwa berbagi link atau tautan akan memberikan cara baru untuk mendukung dan memudahkan kegiatan sehari-hari, serta membagikan hal yang penting.

Lebih lanjut, selama ini berbagi tautan dengan menggeser layar ke atas memang telah menjadi sebuah cara dan hal penting khususnya bagi organisasi dan institusi pendidikan demi mendorong perubahan seputar kesetaraan dan keadilan sosial selama setahun terakhir. 

"Kami juga fokus untuk meneliti dan mengembangkan solusi dalam mengontrol risiko pelaku kejahatan, spam, dan penyebaran misinformasi yang mungkin timbul dari fitur ini," imbuhnya.