Instagram Test Pengguna Buat Sembunyikan Jumlah <i>Likes</i>
Ilustrasi instagram (unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Instagram menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna bisa menyembunyikan jumlah 'Likes' pada postingan sendiri atau orang lain. Opsi ini dihadirkan sebagai bentuk eksperimen dengan menghilangkan ikon 'Likes' yang biasa menjadi tolak ukur popularitas seseorang. 

"Pada 2019, kami mulai menyembunyikan hitungan[like] pada sekelompok kecil orang, agar dapat memahami apakah langkah ini mengurangi tekanan ketika mengunggah konten ke Instagram," ujar juru bicara Facebook, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat, 16 April.

Ide awal untuk menyembunyikan jumlah 'Likes' adalah untuk mengurangi rasa cemas dan malu jika konten yang diunggah di Instagram tidak mendapatkan banyak Likes yang membuat pengguna terlihat kurang populer. Masalah seperti ini terutama banyak dihadapi oleh pengguna Instagram yang berusia muda.

Bahkan tak sedikit influencer atau selebgram yang merasa ini akan mempengaruhi kesempatan mereka untuk bekerjasama dengan brand karena tingkat engagement mereka tidak bisa dilihat secara publik. Padahal mereka tetap bisa melihat jumlah 'Likes; di postingan mereka secara private.

Uji coba terbaru ini hanya bisa diakses oleh sebagian kecil pengguna di seluruh dunia. Dengan sistem terbaru ini, pengguna bisa memilih tiga opsi untuk menampilkan atau menyembunyikan jumlah 'Likes' yaitu memilih menyembunyikan di postingan sendiri, atau tetap menggunakan sistem saat ini.

Instagram tidak mengungkap berapa lama uji coba ini akan dilakukan dan kapan fitur ini akan digulirkan secara lebih luas. Fitur serupa juga akan diuji coba untuk Facebook, tapi belum diketahui apakah mekanismenya sama atau berbeda.

"Kami akan belajar dari uji coba baru kali ini dan akan memiliki lebih (informasi) untuk dibagikan segera," imbuhnya.

Sejatinya fitur ini telah dikembangkan sejak tahun 2019. Di mana beberapa waktu lalu pengguna Instagram sempat mengalami insiden yang tidak bisa melihat jumlah 'Likes' dan belakangan diketahui masalah tersebut disebabkan oleh bug sehingga banyak pengguna tak sengaja ikut dalam uji coba sistem baru itu.