Bagikan:

JAKARTA – Metadata dari sejumlah besar warga Amerika Serikat dilaporkan telah dicuri oleh kelompok peretas asal China yang dijuluki "Salt Typhoon". Seorang pejabat senior AS, dalam konferensi pers pada Rabu  4 Desember, mengungkapkan bahwa aksi peretasan ini merupakan bagian dari kampanye spionase siber besar-besaran yang masih berlangsung hingga kini.

“Kami yakin metadata dari banyak warga Amerika telah dicuri,” ujar pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim. Meski enggan menyebutkan angka pasti, ia menegaskan bahwa kelompok peretas ini memiliki akses luas terhadap infrastruktur telekomunikasi Amerika. Namun, ia menyatakan peretasan ini tidak mencakup seluruh data ponsel warga Amerika, meski jumlah korbannya berpotensi besar.

Pejabat tersebut juga mengonfirmasi bahwa puluhan perusahaan global telah menjadi target, termasuk setidaknya delapan perusahaan telekomunikasi dan infrastruktur telekomunikasi di Amerika Serikat. Di antaranya adalah Verizon, AT&T, T-Mobile, dan Lumen. Meski T-Mobile mengklaim data pelanggan mereka tidak terpengaruh dan Lumen tidak menemukan bukti pelanggaran data pelanggan, laporan menyebut beberapa kasus melibatkan pencurian rekaman audio panggilan dan metadata dalam jumlah besar.

Metadata panggilan, yang meliputi informasi seperti kepada siapa panggilan dilakukan, durasi, dan lokasi, dapat memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan pribadi, pekerjaan, hingga hubungan seseorang, meski tanpa konten panggilan.

Gedung Putih telah menjadikan penanganan kasus ini sebagai prioritas pemerintah. Presiden Joe Biden disebut telah beberapa kali menerima laporan terkait aksi peretasan Salt Typhoon.

Sementara itu, pemerintah AS juga menggelar pertemuan tertutup dengan seluruh senator untuk membahas ancaman yang ditimbulkan Salt Typhoon terhadap perusahaan telekomunikasi AS. Beberapa lembaga, termasuk FBI, Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, Ketua Komisi Komunikasi Federal Jessica Rosenworcel, Dewan Keamanan Nasional, dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS, turut ambil bagian dalam pertemuan tersebut.

Salt Typhoon diduga merupakan bagian dari upaya spionase siber yang lebih luas oleh pemerintah China untuk mengakses data penting dan merusak infrastruktur kritis Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.