Bagikan:

JAKARTA – Misi Artemis mendapatkan dukungan dari negara baru. Pada 13 Oktober, NASA mengungkapkan bahwa Estonia telah menandatangani Perjanjian Artemis saat menghadiri pertemuan internasional di Milan. 

Upacara penandatangan ini berlangsung sebelum Italia resmi menjadi tuan rumah untuk Kongres Astronautika Internasional (IAC) 2024 yang digelar pada 14 Oktober. Saat itu, beberapa negara sempat berkumpul untuk membahas kemajuan Artemis. 

Administrator NASA Bill Nelson, yang menjadi saksi saat Estonia menandatangani kontrak, mengatakan bahwa bergabungnya negara ke-45 ini akan memperkuat rencana untuk mengeksplorasi ruang angkasa. Nelson juga meyakini bahwa Estonia akan menarik lebih banyak negara untuk bergabung ke dalam misi Artemis. 

“Keputusan ini memperkuat keluarga bangsa kita, yang dipersatukan oleh tujuan bersama, dan dibangun di atas komitmen kita untuk menjelajahi ruang angkasa demi kepentingan umat manusia berdasarkan prinsip-prinsip yang baik dari perjanjian tersebut," kata Nelson. 

Sementara itu, Menteri Ekonomi dan Industri Estonia, Erkki Keldo, yang menandatangani Perjanjian Artemis, mengungkapkan bahwa negaranya sangat tertarik untuk berkolaborasi dalam misi ruang angkasa global. Estonia juga bertekad dalam menyukseskan eksplorasi ruang angkasa. 

"Saya yakin bahwa bergabung dengan Perjanjian Artemis akan membuka peluang menarik bagi perusahaan-perusahaan Estonia juga, untuk berbagi pengetahuan dan kompetensi mereka yang berharga," ujar Keldo. 

Meski sudah menarik 45 negara untuk mendukung misi eksplorasinya, NASA masih ingin menyambut negara lainnya. Selama bekerja sama dengan puluhan negara di berbagai belahan dunia, NASA ingin menerapkan prinsip eksplorasi ruang angkasa yang aman dan berkelanjutan.