JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menjalin kerja sama untuk menjalankan misi Artemis. Mitra baru yang turut berpartisipasi ini adalah Bulgaria.
Pada Kamis, 9 November lalu, Administrator NASA Bill Nelson bertemu dengan Menteri Inovasi dan Pertumbuhan Milena Stoycheva di Markas Besar NASA. Keduanya menandatangani Perjanjian Artemis.
Dengan disahkannya perjanjian ini, Bulgaria resmi menjadi negara ke-32 yang mendukung misi penjelajahan Bulan. NASA menyambut baik dukungan Bulgaria dan mengatakan bahwa negara itu akan mendapatkan manfaat dari misi Artemis.
“Kemitraan global yang terjalin di era Artemis akan menciptakan kemungkinan yang menguntungkan anggota Generasi Artemis di negara kita dan di seluruh dunia. Kepemimpinan Bulgaria akan membantu memastikan perjalanan umat manusia ke Bulan dan seterusnya dilakukan dengan damai, aman, dan transparan,” kata Nelson.
Sementara itu, Bulgaria yang turut serta dalam misi Artemis merasa bahwa penjelajahan NASA bisa membawa perubahan. Pasalnya, NASA terus mengedepankan teknologi canggih dalam menjalankan seluruh misinya.
“Kami percaya bahwa mendorong batas-batas pencarian manusia di luar angkasa dengan dukungan AI dan teknologi canggih akan memastikan hidup berdampingan secara damai dan berkelanjutan di Bumi,” kata Stoycheva.
BACA JUGA:
Perjanjian Artemis merupakan persetujuan resmi antarnegara dalam mengeksplorasi Bulan. Seluruh mitra yang berpartisipasi tidak hanya diam menunggu hasil penjelajahan, tetapi juga ikut memandu eksplorasi selama misi berlangsung.
Belum lama ini, NASA bertemu dengan perwakilan Belanda dan menjadikan negara tersebut sebagai mitra ke-31. Keduanya mengisi Perjanjian Artemis pada awal bulan ini, tepatnya 2 November lalu.
Meski sejauh ini sudah ada 32 negara dan badan antariksa yang bergabung sebagai mitra tetap misi Artemis, NASA berusaha menggaet lebih banyak mitra di masa mendatang hingga misi penjelajahan Bulan resmi digelar.