Bagikan:

JAKARTA – Berbeda dengan aplikasi YouTube biasa, YouTube TV tidak bisa melakukan pemutaran di latar belakang. Padahal, pengguna harus membayar 72,99 dolar AS (Rp1,1 juta) per bulan untuk mengaksesnya. 

Ini merupakan salah satu kekurangan YouTube TV karena layanan YouTube biasa, dengan biaya bulanan yang jauh lebih rendah, bisa mengatasi masalah iklan dan pemutaran di latar belakang. Untungnya, Google sedang berusaha mengatasi kekurangan ini. 

Dilansir dari 9to5google, Google akan menghadirkan fitur pemutaran di latar belakang untuk YouTube TV. Perusahaan itu menjelaskan bahwa mereka sedang melakukan eksperimen dengan mengunci layar ponsel dan membiarkan tayangan tetap berjalan. 

Beberapa pengguna di Reddit pun mengatakan bahwa mereka telah menemukan fitur tersebut. Saat layar ponsel mereka mati atau terkunci, audio dari tayangannya tetap terdengar. Artinya, video tetap berjalan di latar belakang meskipun layar dimatikan atau pengguna beralih aplikasi.

Ini merupakan fitur yang sangat berguna jika pengguna harus keluar rumah tetapi tidak ingin tertinggal acara penting. Pengguna tidak perlu lagi memaksakan diri untuk melihat tayangan selama mengendarai kendaraan dengan mengaktifkan fitur tersebut.

Manajer Komunikasi Produk YouTube, Allison Toh, mengatakan bahwa pihaknya masih berusaha mengoptimalkan fitur ini sebelum dirilis dalam versi yang lebih stabil ke publik. Setelah eksperimennya selesai, fitur pemutaran layar belakang akan ditambahkan ke iOS dan Android. 

"Jika penonton mengaktifkan aplikasi YouTube TV lalu mengunci ponselnya, pemutaran akan dilanjutkan. Jika pengguna ingin menghindari pemutaran di latar belakang, mereka dapat menjeda video sebelum mengunci ponselnya," kata Toh, dikutip dari The Verge.