JAKARTA – Perseverance, robot penjelajah Mars, berhasil mencetak rekor ketinggian baru pada Senin, 16 September. NASA mengungkapkan bahwa robot tersebut telah mendaki lebih dari 300 meter dari lokasi pendaratan.
Rekor ketinggian baru tercapai saat penjelajah tersebut mendaki ke tepi Kawah Jezero. Saat ini, Perseverance sedang menuju perhentian pertama untuk melakukan penelitian sains, yaitu Dox Castle. Menurut para peneliti, tempat ini menampung batuan dasar purba.
"Dox Castle akan menjadi kesempatan pertama kami untuk melakukan sains tepian dan kami bersemangat untuk mencari bukti transisi antara material tepian dan tepian untuk mulai menyusun sejarah stratigrafi batuan yang membentuk tepian kawah Jezero," kata NASA.
Kawah Jezero dipilih sebagai tempat penjelajahan berikutnya karena wilayahnya diperkirakan menjadi kunci dalam pembentukan geologi awal di Mars. NASA mengatakan bahwa permukaan kawah ini menyimpan banyak material kerak purba yang menarik untuk diteliti.
"Tepi kawah bertindak sebagai penjaga sejarah Mars purba, mengangkat dan menyingkap stratigrafi material yang terdampak ini," jelas NASA. "Dengan penjelajah Perseverance, kita memiliki potensi untuk menjelajahi beberapa batuan tertua yang terekspos di planet ini."
BACA JUGA:
Sebelum mendaki ke tepi Kawah Jezero, tim Perseverance NASA yang ada di Bumi telah membuat rencana awal penjelajahan. Tim memetakan berbagai jenis material yang mungkin ditemui robot Perseverance selama melintasi tepi Kawah Jezero.
Pemetaan ini didukung oleh gambar orbital dari instrumen High-Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE). Tim membagi area tepi kawah ke dalam 36 kuadran peta dan memetakan unit batuan berdasarkan morfologi, rona, dan tekstur dengan gambar orbital. Dengan Pemetaan ini, Perseverance bisa mengikuti rute secara strategis.
"Spesialis pemetaan kemudian menghubungkan unit-unit di seluruh kuadran untuk mengubah 36 peta miniatur menjadi satu peta geologi besar tepi kawah. Sumber daya ini digunakan oleh tim untuk merencanakan rute strategis ke area ilmiah yang diminati di tepi kawah," ungkap NASA.