Bagikan:

JAKARTA – Kenaikan suhu terus terjadi setiap bulannya sejak tahun lalu sehingga Bumi telah mencetak rekor baru. NASA mengumumkan bahwa Agustus tahun ini menjadi bulan terpanas sejak pencatatan tahun 1880.

Ilmuwan di Goddard Institute for Space Studies (GISS), laboratorium di bawah naungan NASA, pun menggabungkan suhu pada Juli, Juni, dan Agustus untuk mengetahui suhu rata-rata di musim panas tahun ini. Sesuai dugaan, suhunya mengalami peningkatan.

Data penghitungan menunjukkan bahwa musim panas tahun ini mengalami peningkatan suhu sebesar 0,1 derajat celsius secara global. Peningkatan ini menjadikan musim panas 2024 sebagai musim panas dengan suhu tertinggi yang pernah tercatat oleh NASA.

Suhu musim panas tahun ini juga telah melampaui musim panas tahun lalu. Secara keseluruhan, suhunya mengalami peningkatan hingga 1,25 derajat celsius dibandingkan dengan rata-rata pada tahun 1951 hingga 1980.

"Data dari berbagai pencatat menunjukkan bahwa pemanasan dalam dua tahun terakhir mungkin sangat ketat, tetapi jauh lebih tinggi dari apa pun yang terlihat pada tahun-tahun sebelumnya, termasuk tahun-tahun El Niño yang kuat," kata Direktur GISS Gavin Schmidt.

Menurut Schmidt, temuan ini merupakan bukti nyata dari pemanasan iklim. Terlebih lagi, rekor suhu panas ini tidak hanya ditemukan para peneliti di NASA, tetapi juga ditemukan oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) AS dan Layanan Perubahan Iklim Copernicus milik Uni Eropa.

Rekor suhu panas ini berhasil ditemukan setelah NASA membuat Analisis Suhu Permukaan GISS (GISTEMP) menggunakan data suhu udara yang berasal dari ribuan stasiun meteorologi. GISTEMP juga menggunakan suhu permukaan laut dari instrumen kapal.

Setelah mengambil data suhu dari berbagai macam teknologi, Analisis GISTEMP menghitung anomali suhu yang tidak absolut. Anomali ini pun menunjukkan bahwa suhu di Bumi telah mengalami penyimpanan dari rata-rata tahun 1951 hingga 1980.