Bagikan:

YOGYAKARTA – Ilmuan mengungkap penyebab Februari 2024 menjadi bulan terpanas sepanjang sejarah dunia. Adanya fenomena tersebut menjadikannya sebagai bulan kesembilan berturut-turut dengan rekor suhu panas tinggi. Bahkan, suhu permukaan laut global juga berada di posisi paling tinggi yang pernah tercatat dalam sepanjang sejarah.

Informasi ini berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh Copernicus Climate Change Service (C3S) yang mengatakan bahwa rekor suhu terpanas planet Bumi tercatat di bulan Februari 2024. Atas hal tersebut menjadikan pemecahan rekor suhu bulanan kesembilan terjadi berturut-turut.

Pihak C3S juga menjelaskan bahwa periode Februari 2023 sampai Januari 2024 mencatatkan untuk pertama kali bahwa Bumi berada di suhu 1,5 derajat Celsius lebih panas dalam 12 bulan berturut-turut dibandingkan era pra-industri.

Kondisi tersebut bahkan dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Eropa. Lalu apa yang membuat Februari 2024 jadi bulan dengan suhu terpanas?

Penyebab Februari 2024 Menjadi Bulan Terpanas

Dilansir dari Reuters, suhu rata-rata dunia yang tinggi di bulan Februari 2024 bisa terjadi karena alasan perubahan iklim serta terjadi fenomena alam berupa pemanasan di Samudra Pasifik Timur atau fenomena El Nino.

Dalam bukut Tanya Jawab: La Nina, El Nino dan Musim di Indonesia, istilah El Nino diambil dari bahasa Spanyol yang artinya anak laku-laki. Kondisi tersebut merujuk ke kondisi air laut hangat tahunan yang bersumber dari arah Selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador saat mendekati Natal.

Dalam situs resmi BMKG NTB juga dijelaskan bahwa El Nino merupakan pemanasan Suhu Muka Laut (SML) yang terjadi di Samudera Pasifik tengah.

Suhu Bumi Terbaru

Dilansir dari Guardian, data Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa menunjukkan bahwa suhu di bulan Februari lebih hangat 1,77 C dibandingkan dengan suhu rata-rata pra-industri di bulan tersebut dari periode 1850 sampai dengan 1900, dan lebih hangat 0,81C di atas level periode 1991 sampai 2020.

Sedangkan suhu rata-rata dunia selama satu tahun terakhir, yakni antara bulan Maret 2023 dan Februari 2024, jadi yang paling tinggi sepanjang catatan yaitu 1,56 C di atas tingkat pra-industri. Kondisi tersebut membuat bumi secara sementara melebihi ambang batas 1,5 C yang dalam jangka panjang diyakini bakal membawa dampak buruk dari perubahan iklim.

Dampak Suhu Bumi Meningkat

Naiknya suhu Bumi tentu berpengaruh terhadap cuaca dan musim di berbagai belahan bumi. Beberapa negara bahkan mengalami percepatan musim dibanding biasanya.

Di Tokyo, bunga sakura mulai bermekaran satu bulan lebih awal daripada biasanya. Percepatan musim juga terjadi di Mexico City, di mana pohon jacaranda yang biasanya mekar di akhir Maret sudah mulai muncul kuncup pada Januari.

Tak hanya di dua wilayah tersbut, lereng ski yang ada di Eropa mulau gundul dari salju dan suhu di Texas berada di angka 38 derajat Celcius.

Itulah penyebab Februari 2024 menjadi bulan terpanas. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.