Bagikan:

JAKARTA - China mengalami bulan terpanas sepanjang sejarah modern pada Juli 2024.

Suhu rata-rata mencapai 23,21 derajat Celsius (73,78 derajat Fahrenheit) pada bulan lalu, melampaui 23,17C pada bulan Juli 2017, menurut laporan stasiun televisi nasional China pada Kamis, 31 Juli dilansir Reuters.

Dunia mencatat rekor hari terpanasnya pada tanggal 22 Juli, dengan suhu udara permukaan rata-rata global mencapai 17,15 Celcius.

Apa yang membuat rekor suhu panas tahun ini tidak biasa adalah pola iklim El Nino, yang meningkatkan suhu global karena suhu air di Pasifik Timur menjadi lebih hangat dari biasanya, berakhir pada April namun suhu masih belum mereda.

Hal ini menunjukkan pengaruh perubahan iklim yang lebih besar dalam meningkatkan suhu global, kata beberapa ilmuwan.

Pada Juli, seluruh provinsi di China memiliki suhu rata-rata lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.

Suhu di provinsi Guizhou dan Yunnan merupakan yang tertinggi, diikuti oleh Hunan, Jiangxi dan Zhejiang, menurut China Central Television (CCTV).

Pada tanggal 1 Agustus, suhu tetap tinggi di Sungai Yangtze, dengan Shanghai, Nanjing, Hangzhou dan ibu kota provinsi lainnya diperkirakan akan mengalami suhu tinggi selama tujuh hari ke depan.

Hangzhou mungkin mengalami suhu panas yang mencapai rekor melebihi 40 derajat Celcius, menurut CCTV.

Pemanasan global membuat peristiwa cuaca di China menjadi lebih intens dan tidak dapat diprediksi.

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini telah mengalami curah hujan terparah dalam sejarah baru-baru ini, yang memicu banjir dan tanah longsor.

Tiongkok mengalami 25 banjir besar di sungai-sungai besar pada musim banjir tahun ini, lebih banyak dibandingkan tahun-tahun lainnya sejak tahun 1998 ketika pencatatan dimulai, menurut Kementerian Sumber Daya Air.