JAKARTA – TikTok, platform media sosial vertikal, terus mendukung para kreator dalam menciptakan konten yang menginspirasi. Menurut TikTok, seluruh kreator dari berbagai macam usia bisa bersaing secara kreatif.
Di acara bertajuk Serunya TikTok, perusahaan itu mengundang tiga kreator dari lintas generasi untuk membuktikan bahwa kreator dari rentang usia yang berbeda tetap bisa berkarya. Tiga kreator yang diundang berasal dari generasi baby boomer, millennial, dan X.
Captain Hanafi Herlim, yang akrab dipanggil Capt Hans, merupakan mantan pilot dengan pengalaman lebih dari 40 tahun. Kreator berusia 65 tahun ini pertama kali dikenal saat video penerbangan terakhirnya viral dengan lebih dari 2,9 juta tanda suka.
Selama menjadi kreator, Capt Hans fokus membahas tentang isu atau informasi seputar penerbangan. Selama menjadi kreator, Hans tidak pernah menargetkan audiensnya ke generasi tertentu, tetapi penontonnya berada di rentang usia 25 hingga 40-an.
"Saya tidak menargetkan audiens. Pokoknya, siapa saja yang ingin belajar atau mendapatkan informasi seputar penerbangan boleh-boleh saja. Jadi saya tidak pernah memfokuskan (konten untuk audiens tertentu)," kata Hans kepada VOI.
Sebagai kreator dari generasi baby boomer, Hans menyadari bahwa fitur di TikTok sangat beragam dan mudah digunakan. Jika Hans mengalami kesulitan dari segi penggunaan platform, Hans akan dibantu oleh pihak keluarga yang lebih mengerti tentang TikTok.
Sementara itu, Kreator Liminah Tarto atau yang akrab dikenal sebagai Ayen Boentoro aktif membagikan informasi seputar kesehatan di TikTok. Ayen sering memanfaatkan fitur siaran LIVE atau video pendek untuk mendorong penonton dalam menerapkan pola hidup sehat.
Meski berasal dari generasi millennial dengan usia 54 tahun, Ayen tidak kesulitan dalam menggunakan platform TikTok. Ayen mengaku bahwa ia menciptakan dan mengeksekusi ide tanpa bantuan siapa pun karena TikTok mudah untuk digunakan sehari-hari.
BACA JUGA:
"Tantangan pasti ada, kalau saya lebih menekankan apa yang bisa saya kontrol. Apakah video yang saya suka akan FYP apa enggak, itu yang enggak bisa saya kontrol," kata Ayen saat ditanya VOI. "Enggak usah khawatir (dengan kontennya) abis itu."
Terakhir ada Tjokro Wimantara dengan nama panggilan Pak Win. Kreator ini berasal dari generasi X dan mendapatkan ide dari berbagai macam hal, mulai dari ide buatan sendiri, keluarga, teman, hingga pengikut yang sering membagikan kejadian yang dialami.
Pak Win mengungkapkan bahwa ia berhasil menemukan pola konten yang menarik dalam waktu enam bulan. Namun, menurut Pak Win waktu ini masih sangat singkat karena beberapa kreator perlu membaca pola hingga lebih dari setahun.
Dengan menghadirkan tiga kreator ini, TikTok ingin meyakinkan seluruh penggunanya bahwa platformnya bisa digunakan oleh siapa pun dengan mudah karena fiturnya sangat mendukung. Pengguna juga bisa menjadi kreator kapan pun tanpa kata terlambat.