Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah AS bertemu dengan beberapa perusahaan besar di bidang teknologi, seperti Amazon, Google, Microsoft, dan Cloudflare di Gedung Putih. Pertemuan ini diadakan untuk membahas sensor internet.

Saat ini, pengguna internet di Rusia dan Iran kesulitan dalam mengakses informasi karena sensor yang diterapkan pemerintah mereka. Dampaknya, permintaan dan penggunaan Jaringan Privat Virtual (VPN) yang didukung AS mengalami lonjakan setiap bulannya.

Melihat situasi ini, pemerintah AS ingin menawarkan lebih banyak bandwidth server ke Open Technology Fund (OTF) melalui bantuan empat perusahaan besar tersebut. Bandwidth server ini akan mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk memenuhi lonjakan permintaan VPN.

"Kami telah menyaksikan ledakan permintaan VPN, yang sebagian besar didorong oleh pengguna di Rusia dan Iran,” kata Presiden OTF Laura Cunningham, dikutip dari Reuters. Pemimpin organisasi nirlaba itu mengatakan bahwa peningkatan terjadi selama beberapa tahun terakhir.

Cunningham menambahkan bahwa OTF berusaha mendukung jutaan pengguna VPN secara rutin. "Kami mendukung sekitar sembilan juta pengguna VPN setiap bulan, dan kini jumlah tersebut meningkat lebih dari empat kali lipat.”

Saat ini, pengguna VPN yang didukung AS mencapai 46 juta orang setiap bulannya. Meski pengguna dari Rusia dan Iran mendominasi, beberapa pengguna juga berasal dari negara lain yang menghadapi masalah keterbatasan informasi, salah satunya Myanmar.

Untuk mendukung dan memberikan VPN terbaik ke pengguna yang terus bertambah, OTF membutuhkan dukungan dari perusahaan big tech seperti Amazon, Google, dan lainnya. Belum diketahui apakah empat perusahaan besar itu setuju untuk membantu pemerintah.