Bagikan:

JAKARTA - Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, baru-baru ini membuka akses ke 1,26 juta unit Starknet ($STRK), senilai lebih dari 470.000 Dolar AS (sekitar Rp7,2 miliar), dari kontrak Locked Token Grant. Kini, alamat on-chain yang terkait dengan Buterin memegang total 2,11 juta unit STRK, dengan nilai sekitar 809.000 Dolar AS (sekitar Rp12,4 miliar). Langkah ini menimbulkan spekulasi di kalangan investor mengenai potensi kenaikan harga STRK dalam waktu dekat.

Vitalik Buterin, yang dikenal sebagai salah satu tokoh besar di dunia kripto, mengonfirmasi bahwa ia belum menjual aset kripto utamanya sejak 2018. Sebagian besar penjualannya dilakukan untuk mendukung berbagai proyek, baik dalam ekosistem Ethereum maupun kegiatan amal, termasuk penelitian biomedis. Komitmen jangka panjangnya terhadap Ethereum dan ekosistem terkait menciptakan kepercayaan pada Starknet sebagai solusi yang kuat untuk skalabilitas Ethereum.

Dalam beberapa bulan terakhir, harga Starknet ($STRK) terjebak dalam tren penurunan, sejalan dengan pergerakan Bitcoin (BTC) dan altcoin lainnya. Namun, harga $STRK kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan membentuk pola dasar yang kuat di sekitar level 34 sen (sekitar Rp3.644). Pola ini diprediksi menjadi titik balik untuk rebound bullish dalam waktu dekat.

Indikator teknikal juga mendukung kemungkinan kenaikan harga. Pada time frame harian, harga $STRK terhadap dolar AS telah membentuk pola triple bottom dan menunjukkan divergensi bullish pada Relative Strength Index (RSI), yang mengindikasikan adanya potensi kenaikan. Jika tren ini berlanjut, harga $STRK diperkirakan dapat mencapai rekor tertingginya dalam beberapa bulan mendatang, terutama dengan dominasi makro Bitcoin yang diperkirakan akan memicu altseason.

Namun, prospek bullish jangka menengah ini akan batal jika $STRK terus diperdagangkan di bawah level support 34 sen (sekitar Rp3.644) dalam beberapa minggu mendatang.

Starknet telah menempatkan dirinya sebagai solusi lapisan dua utama untuk skalabilitas jaringan Ethereum. Menurut data terbaru, ekosistem Starknet memiliki total nilai terkunci (TVL) sekitar 232 juta Dolar AS (sekitar Rp3,5 triliun) dan kapitalisasi pasar stablecoin sebesar 87,8 juta Dolar AS (sekitar Rp1,3 triliun). Jaringan ini telah memfasilitasi lebih dari 5,1 juta smart contract melalui hampir 120 juta transaksi.

Beberapa proyek DeFi teratas di jaringan Starknet antara lain Nostra, Ekubo, zkLend, Nimbora, Vesu, dan mySwap. Dengan adopsi Ethereum yang terus tumbuh, ditambah dengan persetujuan ETF Ether spot dan kejelasan regulasi di Amerika Serikat, proyek-proyek lapisan dua seperti Starknet berada pada titik penting untuk pertumbuhan di masa depan.