Bagikan:

JAKARTA - Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, membuang sejumlah "shitcoin" pada dini hari tanggal 7 Maret, yang menyebabkan nilai aset-aset tersebut merosot.

Dilaporkan oleh analis on-chain Lookonchain, Buterin menjual 50 miliar MOPS, 500 triliun SHIK, dan 10 miliar token CULT seharga 439,25 ETH. Selain itu, ia juga menjual 3,4 juta token BITE seharga 4,9 ETH. Meskipun penjualan ini telah menurunkan nilai dari token-tokennya, Buterin masih memegang 666 SHIK dan 10 miliar token CULT.

Istilah "shitcoin" sendiri merujuk pada proyek kripto dengan kualitas rendah dan sedikit nilai riil di luar spekulasi. Beberapa proyek bahkan mengirimkan token gratis ke alamat publik Buterin untuk mendapatkan publisitas dan legitimasi. Data dexscreener menunjukkan penjualan Buterin telah menurunkan nilai token-tokennya. Namun, token MOPS justru naik 216 persen dalam 24 jam terakhir.

Buterin sebelumnya telah melakukan tindakan serupa dengan membakar dan menyumbangkan token ke komunitas, seperti ketika ia membakar (burn) 90 persen dari 500 triliun token Shiba Inu (SHIBA) dan menyumbangkan token senilai 1 miliar dolar AS (Rp15,4 triliun berdasarkan nilai tukar saat ini) ke dana COVID India.

Komunitas kripto memperdebatkan alasan di balik penjualan ini. Beberapa orang berpikir bahwa Buterin menjual karena situasi pasar bearish, sementara beberapa orang berpendapat bahwa dia ingin menghindari token tersebut dihitung sebagai pendapatan di lembar pajaknya. Influencer kripto Richard Heart bahkan bercanda bahwa Buterin seharusnya tidak menjual 15 token HEX yang ada di dompetnya.

Menariknya, CULT DAO, salah satu token yang dijual oleh Buterin, memiliki kehadiran utama di konferensi ETHDenver baru-baru ini. Hingga saat ini, belum ada pernyataan dari DAO tentang penjualan token oleh Buterin, menurut laporan CryptoSlate.

Tindakan yang dilakukan bos Ethereum Vitalik Buterin ini menjadi sorotan di kalangan komunitas kripto, terutama karena kekuatan pengaruhnya di industri ini. Tindakan Buterin membuang sejumlah token yang dianggap "shitcoin" juga mengingatkan para investor dan trader bahwa tidak semua proyek kripto layak dipertimbangkan.