Pendiri Ethereum Vitalik Buterin Temui Mantan Presiden Argentina, Ada Agenda Apa Ya?
Vitalik Buterin menemui mantan Presiden Argentina (Hch.tv)

Bagikan:

JAKARTA – Pendiri kripto Ethereum (ETH) Vitalik Buterin dikabarkan bertemu secara pribadi dengan mantan Presiden Argentina Mauricio Macri di sela-sela acara kripto yang digelar di Buenos Aires. Acara tersebut diselengarakan oleh protokol web3 The Graph guna merayakan ulang tahun pertama peluncuran mainnet proyek sebagaimana dilansir dari CryptoPotato.

Mantan Presiden Argentina tersebut memposting pertemuannya dengan Buterin di akun Twitternya pada 18 Desember kemarin. Keduanya membahas sejumlah peluang yang diusung oleh kripto dan blockchain. Macri juga menyebut bahwa Ethereum merupakan salah satu teknologi terdesentralisasi “paling inovatif” abad ini.

Kedatangan Vitalik Buterin ke acara di Buenos Aires dinilai tidak terduga oleh sejumlah pihak di tengah jadwal kunjunganya yang padat. Buterin datang ke acara pada menit-menit akhir sambil mengenakan kaus hitam. Dia tampak berbaur dengan peserta lain yang datang ke acara tersebut. Kedatangannya yang tidak terduga itu langsung diketahui oleh komunitas kripto.

Ketika Vitalik bertemu dengan sejumlah pengusaha fintech dan kripto, dia membahas tentan positifnya Proof-of-Humanity, sebuah sistem verifikasi identitas untuk pendapatan dasar universal yang dikembangkan oleh Santiago Siri.

Dalam acara tersebut hadir pula Tomi Pierucci dari JP Morgan. Turut hadir pula  pejabat senior negara raksasa perbankan untuk Argentina, Gómez Minujin. Berdasarkan laporan dari media lokal, pertemuan tersebut dipromosikan oleh JP Morgan.

Di sela-sela makan siang, Vitalik Buterin menerima hadiah jersey Timnas Argentina nomor punggung 10 yang kerap dikenakan oleh maestro sepakbola Lionel Messi. Jersey nomor 10 yang diberikan kepada Buterin itu merupakan bagian dari penghormatan Graph kepada pendiri Ethereum yang digambarkan sebagai “Messi dari kripto.”

Hal tersebut disampaikan oleh Lorena Fabris dari Graph. Dia juga mengatakan kepada Forbes bahwa dorongan besar terhadap protokol tersebut tidak terlepas dari peran Vitalik Buterin.

Vitalik Buterin yang masih berusia 27 tahun itu bertandang ke Argentina seorang diri. Dia melakukan tur ke Amerika Latin selama lebih dari tiga bulan. Saat ini programmer berdarah Rusia tersebut tengah mencari tujuan baru sebagaimana dilansir dari U.Today.