JAKARTA - Jaringan berita yang dikendalikan pemerintah Rusia, RT, Kamis 3 Februari, mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengudara di Rumble, situs video seperti YouTube.
Keputusan ini diambil setelah perusahaan raksasa teknologi atau Big Tech AS, seperti Meta Platforms Inc. dan Twitter serta Youtube dari Google, telah membatasi akses RT ke platform mereka setelah invasi Rusia. dari Ukraina.
Big Tech dalam beberapa hari terakhir telah bergerak untuk membatasi media yang dikendalikan negara Rusia termasuk RT dan Sputnik. Kebijakan ini sebagai tanggapan atas permintaan dari pemerintah dan seruan untuk mencegah penyebaran propaganda Rusia.
Perusahaan media streaming Roku juga telah menghapus aplikasi untuk RT dari Roku Channel Store secara global.
BACA JUGA:
Pemilik Facebook, Meta Platform Inc., mengatakan pada Selasa, 1 Maret bahwa mereka secara global menurunkan konten dari halaman Facebook dan akun Instagram outlet media yang dikendalikan pemerintah Rusia.
Rumble adalah situs video yang populer di kalangan kaum konservatif di AS. Pada bulan Desember perusahaan media mantan Presiden AS Donald Trump, Trump Media and Technology Group (TMTG), mengatakan Rumble akan mengirimkan video dan streaming untuk Truth Social, aplikasi media sosial perusahaan yang diluncurkan di App Store Apple pada 21 Januari.
Masuknya RT ke Rumble diharapkan mereka bisa menyebarkan konten-konten yang diproduksi oleh pemerintah Rusia atau pihak yang pro Rusia secara luas di dunia maya.
Rumble sendiri dikenal sebagai platform media sosial yang anti-sensor. Banyak pendukung Trump yang beralih menggunakan Rumble sejak mantan presiden AS itu diblokir oleh big tech.