Truth Social Milik Donald Trump  Berkolaborasi dengan Rumble untuk Layanan Video
Truth Social, berkolaborasi dengan aplikasi Video, Rumble. (foto: pixabay)

Bagikan:

JAKARTA – Platform media sosial milik mantan Presiden AS Donald Trump, TRUTH Social telah menandatangani perjanjian teknologi dan layanan cloud dengan platform video asal Kanada, Rumble Inc. Hal ini dikatakan oleh sumber di media sosial itu Selasa, 14 Desember. Sebagai bagian dari perjanjian, Rumble akan mengirimkan video dan streaming untuk TRUTH Social,.

Rumble diluncurkan pada tahun 2013 oleh pengusaha teknologi Chris Pavlovski sebagai situs alternatif bergaya YouTube. Aplikasi ini populer di kalangan kaum konservatif AS yang mencari alternatif selain Big Tech.

Video trending teratasnya termasuk yang berasal dari komentator konservatif Dan Bongino dan Dinesh D'Souza, serta mantan ahli strategi Gedung Putih dari Donald Trump,  Steve Bannon. Mereka juga didukung oleh pemodal ventura Peter Thiel dan penulis yang beralih ke A.S. Kandidat Senat J.D. Vance melalui Narya Capital.

Pada 1 Desember Rumble mengatakan akan go public dengan bergabung dengan perusahaan cek kosong CF Acquisition Corp VI dengan nilai perusahaan awal 2,1 miliar dolar AS. Perusahaan gabungan itu akan disebut Rumble dan diperkirakan akan terdaftar di Nasdaq.

Menurut laporan Reuters, mantan pengacara administrasi Donald Trump, Michael Ellis, juga bergabung dengan Rumble pada November sebagai penasihat umum dan sekretaris perusahaan pertama.

Pengumuman dari Trump Media and Technology Group datang beberapa jam setelah Rumble mengatakan telah memutuskan hubungan bisnis dengan Tremor International dan Unruly Group, perusahaan yang menurut Rumble telah berusaha untuk menyensor kepribadian konservatif Dan Bongino.

TMTG telah memberikan beberapa detail tentang bagaimana rencananya untuk membuat platform media sosial, layanan streaming, divisi berita, dan penyedia cloud alternatif untuk bersaing dengan pemain yang sudah mapan dalam kategori tersebut.

Perusahaan itu mengatakan pada 6 Desember bahwa Perwakilan AS, Devin Nunes, Republikan teratas di Komite Intelijen DPR, akan meninggalkan Kongres untuk menjadi chief executive officer dari usaha baru itu, dan akan mengambil peran itu pada Januari.

Nunes telah menjadi pendukung setia Donald Trump Trump, yang memberikan suara menentang sertifikasi kemenangan pemilihan 2020 Joe Biden dari Partai Demokrat menyusul klaim palsu Trump tentang penipuan pemilihan AS 2020.