Diprotes di Spotify, Konten Berbau Rasis Joe Rogan Justru Ditawar 100 Juta Dolar di Rumble
Rumble tawar konten Joe Rogan saat diprotes pelanggan di Spotify. (foto: dok. twitter @rumblevideo)

Bagikan:

JAKARTA - Rumble Inc, situs web bergaya YouTube yang populer di kalangan konservatif AS, telah menawarkan Joe Rogan 100 juta dolar AS selama empat tahun untuk semua acaranya. Tawaran ini muncul, beberapa hari setelah podcaster itu meminta maaf karena menggunakan penghinaan rasial dalam kontennya.

Rogan juga menghadapi reaksi atas misinformasi COVID-19 dalam programnya yang diselenggarakan di Spotify, setelah penyanyi-penulis lagu seperti  Neil Young dan Joni Mitchell menarik konten mereka dari platform streaming. 

Insiden tersebut mendorong Spotify untuk menambahkan fitur "penasihat konten" ke setiap episode yang menampilkan diskusi tentang COVID-19 karena para ilmuwan dan profesional medis mendesak platform tersebut untuk mencegah Rogan menyebarkan kepalsuan. 

"Joe yang terhormat, kami mendukung Anda, tamu Anda, dan legiun penggemar Anda dalam keinginan untuk percakapan nyata," kata CEO Rumble, Chris Pavlovski, dalam email ke Rogan yang diposting di halaman twitter Rumble pada Senin, 7 Februari.

"Bagaimana kalau Anda membawa semua pertunjukan Anda ke Rumble, baik lama maupun baru, tanpa sensor, seharga 100 juta dolar selama empat tahun?"

Sementara Rogan tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Acara Rogan yakni, "The Joe Rogan Experience," telah menjadi salah satu podcast paling populer di Spotify setelah platform streaming ini mulai menampilkannya pada tahun 2020. The Wall Street Journal kemudian melaporkan bahwa kesepakatan lisensi eksklusif Spotify untuk acara tersebut bernilai lebih dari 100 juta dolar AS.

Saham CF Acquisition VI , SPAC yang telah setuju untuk membawa Rumble ke publik, melonjak lebih dari 18% karena berita tersebut. Kesepakatan itu, diumumkan pada bulan Desember, yang telah membuat  Rumble memiliki nilai 2,1 miliar dolar AS.

Rumble perusahaan berbasis di Kanada, diluncurkan pada tahun 2013, juga telah menandatangani perjanjian untuk mengirimkan video dan streaming untuk Truth Social, aplikasi media sosial yang diusulkan mantan Presiden AS Donald Trump.