JAKARTA – NASA resmi bekerja sama dengan Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (DARPA) AS dalam menyediakan layanann satelit di orbit. Keduanya meneken perjanjian antarlembaga pada 5 September.
Dalam perjanjian tersebut, tertulis bahwa NASA dan DARPA sepakat untuk fokus pada satelit yang ada di Orbit Geosinkron (GEO). Di orbit tersebutt, ada ratusan satelit yang berfungsi sebagai alat komunikasi, meteorologi, keamanan nasional, dan keperluan militer lainnya.
NASA akan menyediakan keahlian untuk program Robotic Servicing of Geosyn nchronous Satellites (RSGS) milik DARPA. Lembaga antariksa AS itu akan membantu DARPA dalam menyelesaikan pengembangan, integrasi, pengujian, dan demonstrasi teknologi RSGS.
RSGS merupakan program yang dirancang untuk melakukan inspeksi dan servis kooperatif di GEO. Satelit robotik ini akan membantu satelit di GEO yang membutuhkan bahan bakar atau sistem cadangan. Rencananya, program ini akan didemonstrasikan selama lima tahun.
Wakil Administrator NASA Pam Melroy mengatakan bahwa NASA akan menggunakan proyek Layanan, Perakitan, dan Manufaktur (ISAM) dalam mendukung program RSGS. Melroy mengatakan bahwa kesepakatan ini sangat penting sehingga NASA akan memberikan yang terbaik.
BACA JUGA:
"(kami akan) memajukan teknologi penting yang siap memberi manfaat bagi tujuan komersial, sipil, dan nasional," kata Melroy dalam situs resmi NASA. "Kami akan memberikan kontribusi yang berarti dan berjangka panjang bagi kemampuan ISAM luar angkasa."
Selain menggunakan proyek ISAM 1, NASA juga akan menggunakan upaya lainnya di bidang robotika antariksa, rekayasa sistem, subsistem wahana antariksa, integrasi dan pengujian, pelatihan operator, hingga operasi penerbangan antariksa.
Selama bergabung ke dalam program RSGS, NASA tidak hanya membantu lembaga pertahanan negaranya. NASA juga berencana untuk memajukan pemahaman dan pengalaman dari sistem ISAM yang sangat kompleks.