Bagikan:

JAKARTA – Rocket Factory Augsburg (RFA) berencana meluncurkan roket pertamanya pada akhir tahun ini. Namun, setelah tahap pertama roketnya meledak dalam uji tembak statis, RFA mengubah jadwal peluncurannya.

Jonas Kellner, Juru Bicara RFA, mengatakan kepada Spacenews bahwa mereka akan berhenti meluncurkan tahap pertama di tahun ini. Startup asal Jerman itu juga akan menunda uji terbang pertama roketnya untuk fokus memperbaiki masalah yang menyebabkan roket meledak.

"Kami tidak akan meluncurkan tahap pertama lagi tahun ini dan uji terbang pertama juga telah ditunda hingga tahun depan," ujar Kellner beberapa waktu lalu. Keputusan ini diambil tak lama setelah uji tembak statis RFA berakhir dengan kegagalan

Sementara itu, dalam postingan media sosial RFA, Kepala Operasi dan Pendiri RFA Stefan Brieschenk mengatakan bahwa para teknisi akan melakukan lebih dari 100 perbaikan pada pendorong roket. Sebagian besar perbaikan dilakukan di sistem propelan dan tekanan.

"(perbaikan ini) akan membantu kami mengatasi kerusakan mesin yang parah tanpa kehilangan tahapan,” kata Brieschenk. “Jika terjadi kegagalan mesin yang parah seperti pompa turbo yang meledak, kami tidak akan kehilangan tahapan di masa mendatang.”

Brieschenk juga sempat menjelaskan bagaimana tahap pertama roketnya bisa meledak di landasan peluncuran SaxaVord Spaceport. Pada 19 Agustus lalu, teknisi RFA menyalakan seluruh mesin roket. Salah satu mesinnya mengalami anomali yang tidak biasa.

"Rencananya pada hari Senin adalah menyalakan panggung dengan kesembilan mesin untuk pertama kalinya,” ujar Brieschenk. "Kemungkinan besar (anomali) itu adalah kebakaran di pompa oksigen. Itu sangat sulit diatasi.”

Sebelum teknisi mengambil tindakan, api sudah menyebar ke seluruh mesin sehingga roket meledak dalam waktu cepat. Semburan api terlihat di sistem manifold propelan dan menandakan bahwa titik ini tidak bisa diperbaiki kembali. Artinya, tahap pertama sudah hancur sepenuhnya.