Bagikan:

JAKARTA – Northrop Grumman menerima kontrak pembangun Deep Space Advanced Radar Capability (DARC) pada 23 Agustus lalu. Kontrak senilai 200 juta dolar AS (Rp3 triliun) ini diberikan oleh Angkatan Luar Angkasa.

Dikutip dari Spacenews, kontrak ini merupakan bagian dari kerja sama aliansi keamanan AUKUS yang terdiri dari Australia, Inggris, dan AS. Melalui kontrak ini, Northrop akan mendirikan radar pemantau objek antariksa kedua di Inggris.

DARC merupakan jaringan global yang terdiri dari tiga sistem radar untuk mengamati objek di orbit geostasioner (GEO). Radar di jaringan ini akan mendeteksi, melacak, mengidentifikasi, dan mengkarakterisasi objek tanpa bantuan cahaya matahari di segala cuaca.

Saat ini, DARC pertama sedang dikembangkan di Australia Barat dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2026 mendatang. Jaringan radar ini juga dikembangkan oleh Northrop Grumman setelah menerima kontrak pada tahun 2022.

Pembangunan di lokasi pertama jauh lebih mahal karena kontrak yang diberikan senilai 341 juta dolar AS (Rp5.271 triliun). Kontrak DARC ketiga mungkin akan diberikan ke Northrop kembali, tetapi belum bisa dipastikan tahun berapa kontrak ini akan diberikan.

Pada awal tahun ini, Northrop mengatakan bahwa teknologi yang digunakan di pembangunan DARC sangat canggih karena bisa beroperasi setiap hari. Jaringan radar ini juga penting bagi keamanan antariksa di masa depan.

"Teknologi DARC yang sangat canggih milik Northrop Grumman akan beroperasi 24/7, dalam segala kondisi cuaca, mengisi kesenjangan kritis dalam elemen berbasis darat dari perusahaan arsitektur kesadaran domain ruang angkasa," kata Northrop.