JAKARTA – NASA mengadakan konferensi pers untuk membahas nasib Starliner yang masih terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pertemuan ini diadakan di Johnson Space Center pada 24 Agustus lalu.
Dalam konferensi pers tersebut, NASA mengatakan bahwa mereka akan memulangkan pesawat antariksa Starliner pada September mendatang. Namun, pesawat buatan Boeing ini akan pulang tanpa Astronot Butch Wilmore dan Suni Williams.
Harapannya, Starliner bisa masuk kembali ke atmosfer Bumi secara otonom, terkendali, dan aman. Setelah mendarat di Bumi, NASA dan Boeing akan mengamati, mempelajari, dan menganalisis masalah kebocoran helium secara langsung.
Menurut NASA dan Boeing, penerbangan Starliner masih sangat berisiko sehingga mereka tidak ingin membahayakan kru pesawat tersebut. Selain itu, NASA dan Boeing masih ingin mengumpulkan data pengujian selama perjalanan pulang tanpa menimbulkan risiko.
"Keputusan untuk mempertahankan Butch dan Suni di Stasiun Antariksa Internasional dan membawa pulang Starliner milik Boeing tanpa awak adalah hasil dari komitmen kami terhadap keselamatan," kata Administrator NASA Bill Nelson.
BACA JUGA:
Nelson menjelaskan bahwa penerbangan antariksa selalu memiliki risiko, khususnya pada penerbangan yang masih uji coba seperti Starliner. Maka dari itu, keputusan paling aman adalah menjemput Wilmore dan Williams menggunakan pesawat antariksa lainnya.
"Penerbangan antariksa berisiko, bahkan pada saat paling aman dan paling rutin. Uji terbang, pada dasarnya, tidaklah aman, maupun rutin," ujar Nelson. "Saya berterima kasih kepada tim NASA dan Boeing atas semua kerja keras mereka yang luar biasa dan terperinci.”
Kedua kru dalam misi Uji Terbang Berawak Boeing akan menetap di ISS hingga Februari mendatang. Mereka akan melanjutkan misi sebagai kru Ekspedisi 71/72. Saat pesawat antariksa Dragon diterbangkan ke ISS, Wilmore dan Williams akan pulang bersama dua kru dari misi Crew-9.