Bagikan:

JAKARTA – Selama bertahun-tahun, banyak ilmuwan yang percaya bahwa masa kejayaan dinosaurus berakhir karena serangan asteroid. Namun, tak sedikit juga yang percaya bahwa objek yang jatuh ke Bumi adalah komet.

Temuan terbaru dari para peneliti internasional mengonfirmasi bahwa serangan yang mengakhiri mesozoikum adalah asteroid. Temuan ini juga mendukung hipotesis peristiwa Chicxulub, sebutan untuk asteroid yang dipercaya menyerang Bumi sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Untuk mencari tahu penyebab berakhirnya era dinosaurus, para peneliti tidak bisa mengamati langit karena situasinya yang sudah berbeda. Satu-satunya cara adalah dengan mengamati lapisan sedimen yang tersimpan pada batu yang terbentuk saat serangan terjadi.

Para peneliti mengamati batuan di lapisan Cretaceous-Paleogen yang berada di Raton, New Mexico. Mereka menemukan mineral yang terdiri dari iridium, rutenium, osmium, rhodium, platinum, dan palladium yang biasanya ada di bongkahan meteorit, bukan asteroid.

Temuan ini tidak memuaskan para peneliti sehingga mereka mengamati wilayah lain yang dipercaya berkaitan dengan peristiwa Chicxulub, yaitu Deccan Traps. Wilayah ini dulunya dipenuhi letusan gunung berapi selama puluhan tahun yang dipicu jatuhnya asteroid.

Penelitian yang dipimpin oleh Ahli Geokimia Mario Fischer-Gödde fokus pada mineral yang disebut rutenium. Mereka mengamati lapisan batas di lima lokasi yang berbeda dan membandingkannya dengan rutenium dari lima dampak lain dalam 541 juta terakhir.

Para peneliti juga menganalisis rutenium dari meteorit asli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rutenium di lapisan batas Cretaceous-Paleogen bukan terbentuk sendiri, melainkan berasal dari luar angkasa. Temuan ini sesuai dengan jenis asteroid langka di luar angkasa.

Asteroid ini disebut kondrit karbon karena kaya akan karbon dan berasal dari bagian luar tata surya, melewati orbit Jupiter. Jupiter dikenal sebagai penghalang objek dari luar tata surya karena orbit planet tersebut akan menangkap asteroid dan menghalangi pergerakannya.

Beberapa asteroid bisa lolos dari orbit Jupiter, tetapi biasanya jatuh dalam ukuran yang lebih kecil ke Bumi. Namun, Chicxulub memiliki cerita yang berbeda. Asteroid dengan ukuran 10 hingga 15 kilometer ini berhasil lolos ke Bumi dengan penyebab yang masih belum diketahui.