Pernah Terjadi Megatsunami di Mars, Begini Kata Ilmuwan!
Ilmuwan berhasil temukan lautan kuno di Planet Mars. (Foto; Dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA – Pencarian jejak kehidupan di Planet Mars terus dilakukan. Para peneliti menemukan bukti lain yang menyatakan di planet merah itu pernah ada lautan. Luasnya setara dengan Samudra Arktik di Bumi.

Menurut laporan Sputnik News, sekitar 4,5-3,5 miliar tahun yang lalu, Mars diyakini memiliki hidrosfer permukaan yang aktif. Pada saat itu, dataran utara planet ini ditutupi oleh samudra asin dengan volume hingga 15-17 juta km³, sebanding dengan Samudra Arktik saat ini.

Sebuah tim ahli planetologi yang dipimpin oleh Alexis Rodriguez, seorang peneliti di Institute of Planetology di Tucson, AS, telah menemukan kawah yang sebelumnya tidak diketahui di permukaan Chryse Planitia. Kawah tersebut terbentuk sekitar 3,4 miliar tahun yang lalu dan menghasilkan gelombang tsunami yang kuat akibat Asteroid.

Benda angkasa tersebut memiliki ukuran yang sebanding dengan meteorit yang menghancurkan dinosaurus, tulis para ilmuwan dalam sebuah artikel di jurnal Scientific Reports.

Yang sangat mengejutkan para ilmuwan adalah gambar pertama Lembah Maya (Mayan Valleys) dari Viking 1 tidak memiliki fitur bentuk lahan khas yang terkait dengan banjir yang terjadi, termasuk endapan batu berjajar dan akumulasi pasir dan tanah liat berbentuk tetesan. Sebaliknya, foto-foto "Maja Valles" menunjukkan dataran yang ditutupi dengan sejumlah batu besar.

Rodriguez dan rekan-rekannya menemukan bahwa salah satu tsunami ini benar-benar ada, dan para ilmuwan juga menemukan sumbernya di kawah Pohl sepanjang 110 kilometer yang sebelumnya tidak diketahui.

Kawah Pohl berlokasi di dataran rendah 900 km timur laut Maja Valles. Kawah ini dihasilkan dari tumbukan asteroid sepanjang 10-12 km sekitar 3,4 miliar tahun yang lalu, ketika permukaan Mars masih tertutup oleh lautan.

Jatuhnya asteroid ke dalam salah satu samudra ini mengakibatkan ledakan dan pembentukan mega-tsunami yang gelombangnya mencapai ketinggian 250 meter pada saat mereka mencapai pantai.

"Simulasi kami yang menghasilkan dampak megatsunami run-up sangat cocok dengan margin deposit megatsunami yang lebih tua yang dipetakan dan memprediksi front yang mencapai lokasi pendaratan Viking 1," tulis para peneliti.

"Lokasi situs di sepanjang lobus yang menghadap ke dataran tinggi yang sejajar dengan alur erosional mendukung asal megatsunami. Temuan kami memungkinkan bahwa batuan dan garam tanah di lokasi pendaratan berasal dari laut, mengundang pertimbangan ulang ilmiah atas informasi yang dikumpulkan dari pengukuran in-situ pertama di Mars."

Dalam hal ini, tsunami Mars sebanding dengan peristiwa yang terjadi di Bumi 66,5 juta tahun yang lalu yang menyebabkan kepunahan dinosaurus. Hal ini menarik perhatian para ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Kawah Pohl dan sekitarnya.