JAKARTA - Dalam misi menyelamatkan Bumi dari serangan asteroid, para ilmuwan antariksa China berencana menembakkan 23 roket ke luar angkasa. Target mereka adalah asteroid bernama Bennu.
Dikutip dari Live Science, Minggu 18 Juli, astereoid ini berupa batuan luar angkasa seberat 85,5 juta ton atau 77,5 juta metrik ton yang berada dalam jarak 4,6 juta mil atau 7,5 juta kilometer dari orbit Bumi. Bennu berada dalam jalur yang bisa menyambar orbit Bumi antara tahun 2175 dan 2199 nanti.
Meskipun peluang Bennu untuk menyerang Bumi kecil, yakni skala 1 dalam 2.700, asteroid tersebut cukup besar, selebar Empire State Building. Artinya, jika asteroid itu menabrak Bumi, diklaim peristiwa ini akan menjadi bencana besar.
Energi kinetik yang dihasilkan Bennu saat menabrak Bumi sekitar 1.200 megaton, yaitu 80.000 kali lebih besar dari energi bom yang jatuh di Hiroshima. Sebagai perbandingan, batu luar angkasa yang memusnahkan dinosaurus menghasilkan sekitar 100 juta megaton energi.
Para ilmuwan di National Space Science Center China akan menggunakan roket Long March 5 sebanyak 23 buah, yang masing-masing seberat 992 ton. Diketahui, Long March 5 telah banyak menyelesaikan sebagian besar pengiriman ke stasiun luar angkasa China dan meluncurkan pesawat penjelajah China ke Mars dan Bulan.
Roket ini nantinya bisa mendorong asteroid Bennu secara bersamaan, serta mengalihkan asteroid tersebut agar menjauh dari jalur fatal sejauh hampir 6.000 mil atau 9.000 kilometer. Perhitungan para ilmuwan itu dirinci dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Icarus edisi 1 November mendatang.
"Dampak asteroid menimbulkan ancaman besar bagi semua kehidupan di Bumi. Membelokkan asteroid pada lintasan tumbukan itu sangat penting untuk memitigasi ancaman ini," ungkap insinyur ilmu antariksa dari National Space Science Center dan penulis utama studi itu, Mingtao Li.
Namun, roket Long March 5 cukup menimbulkan kekhawatiran melihat sepak terjangnya di masa lalu karena masuk kembali ke Bumi secara tidak terkendali. Pada bulan Mei 2021, bagian 22-ton atau 20 metrik ton dari roket Long March 5 jatuh ke Bumi.
BACA JUGA:
Terdapat pecahannya yang terbakar dan ada yang mendarat di laut dekat semenanjung Arab. Sebelumnya, pada Mei 2020, pecahan roket Long March 5 lainnya diyakini juga telah menabrak dua desa di Pantai Gading.
Rencana para ilmuwan China untuk menghindari tabrakan asteroid dengan Bumi ini mengusung metode yang mirip dengan bom atom yang dipopulerkan oleh Bruce Willis dalam film "Armageddon." Ini adalah film yang menggambarkan kejadian adanya ancaman hujan meteor yang menyerang Bumi.
Sebelumnya, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga memiliki misi serupa yang disebut Hypervelocity Asteroid Mitigation Mission for Emergency Response (HAMMER), yang bertujuan mengirim armada pesawat luar angkasa setinggi sembilan meter dengan pendobrak untuk menabrak asteroid agar menjauh dari Bumi.
Simulasi NASA ini menunjukkan bahwa 34 hingga 53 hantaman dari pesawat luar angkasa HAMMER, yang diluncurkan 10 tahun sebelum Bennu bertabrakan dengan Bumi, akan diperlukan untuk menggeser asteroid tersebut.
Bennu sendiri merupakan asteroid tipe B, yang berarti mengandung karbon dalam jumlah tinggi. NASA sudah mengirim pesawat luar angkasa, yang disebut Osiris-Rex, untuk mengambil sampel dari asteroid tersebut.
Osiris-Rex tiba di atas Bennu pada Oktober 2020, mengambang di atasnya cukup lama untuk mengumpulkan potongan-potongan lepas dari permukaan asteroid tersebut dengan fitur lengannya yang sepanjang 10 kaki atau tiga meter. Osiris-Rex diperkirakan akan kembali ke Bumi dengan hasil rampasannya tersebut pada tahun 2023.
Image Credit: Dok. NASA