NASA Tuntut China Bertanggungjawab Soal Jatuhnya Roket Long March 5B
Ilustrasi (Image Credit: Curt Cotoaga / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) alias NASA mengkritik China karena gagal dalam memenuhi standar keamanan dari proses peluncuran roket. Terlebih setelah puing-puing roket Long March 5B jatuh ke Samudera Hindia. 

"Negara-negara antariksa harus meminimalkan risiko bagi orang dan properti di Bumi dari masuknya kembali objek luar angkasa dan memaksimalkan transparansi mengenai operasi tersebut," ungkap Administrator NASA Senator Bill Nelson dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN Internasional, Senin 10 Mei.

"China gagal memenuhi standar yang bertanggung jawab terkait puing-puing ruang angkasa mereka," imbuhnya.

Menurut laporan yang diposting melalui media sosial WeChat, sebagian besar roket Long March 5B terbakar saat memasuki kembali atmosfer. Beberapa di antaranya jatuh di sebelah barat Maldives dan belum diketahui potongan lainnya akan jatuh di mana.

Roket setinggi 108 meter dengan berat hampir 40.000 pon itu meluncur dan membawa bagian untuk pembangunan stasiun luar angkasa China pada 29 April. Setelah bahan bakarnya habis, roket itu dibiarkan meluncur di luar angkasa tanpa terkendali.

Secara umum, komunitas luar angkasa internasional berusaha menghindari skenario seperti itu. Pasalnya kebanyakan roket yang digunakan untuk mengangkat satelit dan objek lain ke luar angkasa melakukan re-entry yang lebih terkontrol dan mengarah ke laut.

Beberapa di antaranya bahkan masih mengapung di orbit Bumi hingga bertahun-tahun lamanya. Tapi roket Long March China yang dirancang untuk meluncur dalam orbit rendah Bumi, sehingga tidak dapat dipastikan kapan atau di mana bagian roket akan jatuh. Jelas ini menjadi ancaman serius bagi wilayah padat penduduk. 

Diberitakan sebelumnya, roket Long March 5B jatuh dari atmosfer Bumi. Insiden ini mengingatkan kembali laboratorium luar angkasa China yang jatuh di Samudera Pasifik, yang mengalami malfungsi di orbit Bumi.

Terlepas dari peristiwa itu, sebenarnya orbit Bumi telah dipenuhi dengan ratusan ribu potongan sampah yang tidak terkendali, dan sebagian besar berukuran lebih kecil dari 10 sentimeter. Jelas ini menjadi ancaman serius bagi wilayah padat penduduk. 

Sampah antariksa itu erus-menerus jatuh dari orbit, meskipun sebagian besar bagian terbakar di atmosfer Bumi. Tetapi seperti roket Long March menjadi contoh kelalaian lembaga antariksa yang tidak memperhitungkan jatuhnya roket sehingga dapat mengancam bangunan dan orang di daratan.