JAKARTA - Bola api secara tiba-tiba meluncur di langit pagi Florida Barat Daya, Kamis 23 Maret. Banyak yang menyebutkan fenomena ini adalah asteroid, tetapi menurut para astronom, berasal dari sisa-sisa roket China yang terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi.
Melalui Twitter-nya, astronom Jonathan McDowell menyatakan, bola api dengan cahaya besar itu merupakan roket tahap keempat dari peluncuran Kuaizhou-1A (KZ-1A) yang dilakukan pada 22 Maret lalu, terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi yang tidak terkendali.
"Roket tahap keempat dari peluncuran KZ-1A 22 Maret melakukan pembakaran pasca-penempatan ke perigee yang lebih rendah hingga hanya 114 km, yang mengarah ke masuk kembali (tidak terkendali) ke Florida hanya sehari kemudian pada 0837 UTC," tweet @planet4589.
The fourth stage rocket from the Mar 22 KZ-1A launch made a post-deployment burn to lower perigee to only 114 km, leading to an (uncontrolled) reentry over Florida only a day later at 0837 UTC. https://t.co/A4w2zOH840
— Jonathan McDowell (@planet4589) March 23, 2023
Diyakini, roket tersebut telah membawa satelit China ke orbit. Melansir BGR, Senin, 27 Maret, ini hanyalah insiden terbaru di mana sebuah panggung dari roket China telah masuk kembali ke atmosfer tanpa terkendali, menimbulkan risiko yang signifikan bagi penduduk yang tinggal di area tempat peristiwa tersebut terjadi.
BACA JUGA:
Kembali pada 2020, sisa-sisa roket China hampir menabrak sekolah saat jatuh kembali ke Bumi. Mudah-mudahan dengan kejadian ini, sebagai pengingat lain tentang pentingnya menyediakan cara yang aman bagi perangkat keras roket untuk kembali ke Bumi, dan semoga sisa-sisa roket China di masa depan akan memiliki kontrol lebih baik.
Negara Tirai Bambu itu sejauh ini telah membuat beberapa langkah besar dalam eksplorasi ruang angkasa dan bahkan berencana untuk menyelidiki Uranus dalam misi masa depan.