Bagikan:

 

JAKARTA – Program Asteroid Aktif di bawah naungan NASA menemukan 15 asteroid yang berekor atau diselubungi gas dan debu. Seluruh asteroid yang masih aktif ini belum pernah ditemukan sebelumnya. 

Awalnya, lebih dari 8.000 sukarelawan mengamati 430 ribu gambar dari Dark Energy Camera (DECam), bagian dari Teleskop Victor M. Blanco. Selama penelitian, mereka mengelompokan asteroid sebagai quasi-Hilda asteroids (QHA) dan Jupiter-family comets (JFC). 

Meski sulit diidentifikasi, para relawan berhasil menemukan asteroid di dalam kelompok tersebut. Asteroid yang mereka temukan disebut sebagai FZ18, LH15, FW412, VA108, CV50, DQ118, CZ16, OE31, AU242, QZ44, UQ192, TC1, QN8, OR, dan VL10. 

Tiffany Shaw-Diaz, salah satu relawan yang mempublikasikan hasil temuan program Asteroid Aktif di Astronomical Journal, mengatakan bahwa proyek tersebut sangat penting. Menurut Tiffany, Asteroid Aktif merupakan program yang sangat berguna. 

"Saya berharap dapat mengklasifikasikan subjek setiap hari, selama waktu atau kondisi kesehatan memungkinkan, dan saya merasa sangat terhormat bisa bekerja dengan ilmuwan terkemuka tersebut secara rutin," kata Tiffany, dikutip dari blog resmi NASA. 

Asteroid yang ditemukan Tiffany dan para rekannya ini bisa membantu para ilmuwan dalam mempelajari pembentukan dan evolusi dari Tata Surya. Jika beruntung, para ilmuwan juga bisa mempelajari asal-usul terciptanya air di Bumi. 

Selain itu, 15 asteroid aktif ini bisa membantu eksplorasi ruang angkasa di masa depan. Pasalnya, seluruh asteroid yang ditemukan memiliki ekor mirip komet yang mungkin tercipta dari es yang sama sehingga gas dan debu di sekitarnya dapat bergerak.