JAKARTA – NASA akan berkolaborasi dalam bidang sains dan eksplorasi antariksa bersama Laboratorium Fisika Atmosfer dan Luar Angkasa (LASP) Universitas Colorado. Kemitraan ini baru diresmikan pada 5 Agustus.
Melalui Perjanjian Undang-Undang Luar Angkasa Kolaboratif, NASA yang diwakili Goddard Space Flight Center akan mengembangkan model cuaca luar angkasa bersama LASP. Keduanya juga akan fokus pada penelitian cuaca luar angkasa.
Menurut NASA dan LASP, cuaca luar angkasa perlu diperhatikan karena aktivitasnya dapat memengaruhi manusia dan teknologi. Jika aktivitas cuaca antariksa tidak diperhatikan, wahana antariksa, astronot, hingga teknologi di Bumi bisa terdampak.
Makenzie Lystrup, Direktur NASA Goddard, mengatakan bahwa cuaca antariksa berkaitan dengan jaringan listrik hingga aset antariksa yang rentan terhadap perubahan cuaca. Dengan menjalin kerja sama ini, harapannya NASA bisa melindungi seluruh asetnya.
BACA JUGA:
"Perjanjian ini hari ini meresmikan kolaborasi jangka panjang dengan LASP yang penting untuk memperluas aplikasi cuaca antariksa yang melindungi aset berbasis darat dan antariksa," ujar Lystrup.
Sementara itu, Direktur LASP, Daniel Baker, mengungkapkan bahwa kerja sama ini akan menawarkan peluang baru untuk mempelajari berbagai aspek dari cuaca luar angkasa. NASA dan LASP akan memanfaatkan satelit kecil dalam melakukan penelitian.
Perjanjian NASA dan LASP mengatur tentang pematangan instrumen untuk cuaca luar angkasa, menggabungkan instrumen dan paket cuaca luar angkasa sebagai muatan satelit, mendefinisikan praktik pengembangan proposal misi, dan masih banyak lagi.