Bagikan:

JAKARTA  — Dua astronaut NASA, Sunita Williams dan Barry 'Butch' Wilmore, saat ini terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah misi mereka menggunakan kapsul Boeing Starliner mengalami masalah serius. Awalnya direncanakan untuk tinggal selama 8 hari, masa tinggal mereka kini telah diperpanjang tanpa batas waktu akibat kegagalan sistem pada kapsul tersebut.

Kapsul Starliner yang diluncurkan pada 5 Juni dari Florida dengan roket Atlas V mengalami kebocoran helium dan kegagalan pada beberapa thruster selama penerbangan. NASA dan Boeing belum dapat menentukan kapan kapsul tersebut akan dapat mengangkut kembali Williams dan Wilmore ke Bumi, meskipun mereka mengklaim kapsul cukup aman untuk kembali jika diperlukan.

Kegagalan sistem ini menyebabkan Williams dan Wilmore terpaksa tetap berada di ISS lebih lama dari yang direncanakan, dengan masalah lebih lanjut mengenai kebocoran dan malfungsi yang harus diperbaiki dari jarak jauh tanpa adanya teknisi yang dikirim ke luar angkasa.

"Jika kapsul Starliner mengalami kegagalan tambahan dalam perjalanan pulang, dampaknya bisa sangat serius bagi para penumpangnya," kata para pejabat NASA. Meskipun mereka menegaskan bahwa Starliner mungkin cukup aman untuk pulang, keputusan akhir akan dibuat setelah tinjauan mendalam.

Sementara itu, Williams dan Wilmore, meskipun terjebak, terus menjalankan eksperimen ilmiah dan tugas pemeliharaan di ISS, termasuk membersihkan toilet dan melakukan inventaris makanan. Mereka juga terlibat dalam penelitian tentang dampak luar angkasa terhadap tubuh manusia.

Kepala Program Kru Komersial NASA, Steve Stich, mengungkapkan bahwa opsi cadangan sedang dipertimbangkan, termasuk kapsul Dragon milik SpaceX. Starliner menghadapi sejumlah masalah bahkan sebelum peluncuran, dengan valve yang bocor dan masalah teknis lainnya yang telah menyebabkan penundaan dan biaya tambahan bagi Boeing.

Meskipun situasinya sulit, Williams dan Wilmore berusaha tetap positif dan menganggap pengalaman ini sebagai bagian dari misi mereka. Williams menyatakan, "Kami merasa seperti di rumah di sini, bekerja dengan tim ISS. Rasanya menyenangkan mengambang di luar angkasa."

Krisis ini menambah deretan masalah Boeing yang sebelumnya telah mengalami berbagai skandal dan kecelakaan dalam sektor penerbangannya, termasuk masalah dengan pesawat 737 MAX yang menyebabkan kematian lebih dari 300 orang dalam beberapa tahun terakhiR.