Jadwal Berubah, Boeing Pastikan Misi Starliner Bawa Astronot NASA ke Stasiun ISS  pada April 2023
Misi Starliner bawa awak NASA akan dilakukan pada April 2023. (foto: twitter @BoeingSpace)

Bagikan:

JAKARTA - Misi kapsul Starliner pertama dari Boeing  yang membawa manusia telah meleset dari jadwal semula Februari hingga April 2023, ketika perusahaan tersebut bekerja dengan NASA untuk memperbaiki masalah teknis yang tersisa dari penerbangan uji coba terakhir pesawat ruang angkasa itu.

Menurut badan antariksa AS itu, Kamis, 3 November, Misi Starliner yang telah lama ditunggu-tunggu yang membawa awak astronot NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional adalah langkah terakhir sebelum pesawat ruang angkasa dapat disertifikasi untuk penerbangan rutin, dan akan menandai momen penting bagi unit luar angkasa Boeing saat berjuang untuk bersaing dengan SpaceX milik Elon Musk.

NASA mengatakan penyesuaian tanggal tersebut tidak menimbulkan konflik kunjungan pesawat ruang angkasa di stasiun luar angkasa karena NASA dan Boeing bekerja sama untuk mencapai kesiapan penerbangan."

Boeing Starliner, pod astronot berbentuk permen karet yang diluncurkan di atas roket, menyelesaikan uji terbang pertama tanpa awak ke stasiun luar angkasa pada Mei lalu,  dan melakukan kembali penerbangan 2019 yang terputus oleh gangguan perangkat lunak dan kegagalan teknis.

Meskipun Starliner berhasil mendemonstrasikan docking stasiun luar angkasa pada Mei lalu, Boeing mengalami beberapa masalah teknis dengan pesawat ruang angkasa selama misi yang sedang diperbaikinya untuk kepuasan NASA.

Menurut badan antariksa tersebut, Boeing dan NASA sedang mengerjakan berbagai upaya verifikasi di beberapa sistem penting yang akan digunakan untuk sertifikasi penerbangan awak Starliner.

“Meneliti parasut dan perangkat lunak Starliner adalah dua masalah yang paling memakan waktu yang dihadapi NASA dan Boeing menjelang uji terbang awak,” kata Direktur Penerbangan Luar Angkasa Komersial NASA, Phil McAlister, Senin, 31 November, dikutip dari Reuters.

Boeing mengembangkan Starliner di bawah kontrak NASA dengan harga tetap sekitar 4,2 miliar dolar AS yang diberikan pada tahun 2014, yang mencakup enam misi operasional Starliner. NASA memiliki kontrak serupa dengan SpaceX, yang kapsul saingannya Crew Dragon telah menerbangkan enam penerbangan berawak untuk agensi tersebut sejak 2020.

Mengilustrasikan kesulitan yang dihadapi Boeing pada program kontrak harga tetap, kontrak Starliner perusahaan telah membengkak menjadi sekitar 4,5 miliar dolar AS, dan kemunduran dengan pesawat ruang angkasa telah merugikan Boeing hampir 900 juta dolar AS sejak 2019.