Bagikan:

JAKARTA - Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Twitter berencana meluncurkan fitur video berbayar dalam waktu dekat ini.

Fitur video berbayar itu sebenarnya akan menguntungkan konten kreator, di mana jika ada pemirsa yang menonton video mereka, pemirsa tersebut akan dikenakan biaya dan Twitter juga akan mengambil bagian dari hasil pembayaran tersebut.

“Ketika seorang kreator membuat tweet dengan video, pembuatnya dapat mengaktifkan paywall setelah video ditambahkan ke tweet tersebut," ungkap perusahaan dalam sebuah email internal. Kreator dapat memilih dari daftar harga yang telah ditetapkan, seperti 1 dolar AS hingga 10 dolar AS atau setara Rp15 ribuan hingga Rp156 ribuan.

Dilaporkan pertama kali oleh Washington Post, seorang karyawan mengatakan sepertinya fitur video berbayar itu mungkin akan digunakan untuk mempromosikan konten dewasa. Karena menurut laporan, konten seperti ini semakin dinikmati oleh pengguna Twitter.

Penelitian internal Twitter yang bocor menunjukkan bahwa konten pornografi saat ini hadir berkisar 13 persen dari semua konten di media sosial itu. Namun, pengiklan menghindari koten tersebut karena dapat merusak citra merek mereka.

Di samping itu, melansir The Independent, Kamis, 3 November, ada kekhawatiran pengguna dapat menggunakan alat ini untuk membagikan materi berhak cipta atau untuk menipu orang lain.

Karyawan Twitter telah mengidentifikasi risiko yang tinggi menurut email internal perusahaan itu. Di mana akan ada risiko yang terkait dengan konten berhak cipta, masalah kepercayaan pembuat atau pengguna, dan kepatuhan hukum. Fitur tersebut akan menjalani tinjauan internal tentang masalah itu sebelum diluncurkan.

Belum lama ini, Musk juga menyerukan aturan baru di mana pengguna akun centang biru harus membayar Rp77 ribuan per bulan, jika tidak maka mereka akan kehilangan lencana yang paling disukai semua orang itu.