Bagikan:

JAKARTA – Confluent meluncurkan Data Streaming Report 2024 dengan tajuk Breaking Down the Barriers to Business Agility & Innovation. Laporan ini membahas tentang pentingnya penggunaan data streaming.

Rully Moulany, Area Vice President Asia Confluent, menjelaskan bahwa laporan ini dibuat berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 4.110 responden dari 12 negara yang memiliki pengalaman data streaming. 200 respon di antaranya berasal dari Indonesia.

Secara global, 86 persen responden mengatakan bahwa data streaming merupakan teknologi yang seharusnya diprioritaskan atau diinvestasikan untuk sistem teknologi informasi (TI). Menurut Rully, hasil survei ini menunjukkan pentingnya data streaming.

"Data streaming memungkinkan data yang mengalir secara real-time dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain dan juga membuat sesuatu itu lebih cepat. Bukan hanya lebih cepat, tapi juga menjadi lebih konsisten," kata Rully saat ditemui pada Kamis, 27 Juni.

Rully pun menambahkan bahwa data yang tidak tersinkronisasi akan memberikan penghalang terhadap pengalaman pengguna. Maka dari itu, data streaming menjadi pilihan beberapa perusahaan saat ini untuk menciptakan infrastruktur data yang bagus.

"Tuntutan dari konsumen yang ingin segalanya serba instan, ingin segalanya serba dipersonalisasi, ingin sesuatu itu memiliki user experience yang baik, itu sangat menantang apabila penyedia layanan tidak memiliki fondasi infrastruktur data yang mumpuni," jelas Rully.

Spesifik di Indonesia, laporan mengenal data streaming Confluent menunjukkan bahwa 99 persen pemimpin TI berinvestasi dengan platform data streaming untuk, "mendorong tujuan data mereka, termasuk pembuatan produk data."

Selain itu, 89 responden yakin bahwa platform data streaming dapat membantu perusahaan dalam mendorong kemajuan Kecerdasan Buatan (AI). Pasalnya, pembangunan fondasi data real-time sangat dibutuhkan.

Global Field CTO Confluent, Kai Waehner, pun menjelaskan bahwa data streaming di perusahaan tersebut awalnya dibangun untuk memproses data yang sangat besar, lalu diproses hingga akhirnya bisa menyimpan aktivitas pengguna di ponsel mereka.

"(data streaming) dibangun di open source 10 tahun lalu dan akhirnya bisa diproses dalam bentuk log data melalui mobile phone. Jadi, setiap kali Anda melakukan sesuatu di mobile phone, informasi akan dimasukkan ke data streaming," jelas Kai.