Bagikan:

JAKARTA – Startup Urban Sky memenangkan penghargaan berupa hibah dari NASA pada Rabu, 26 Juni. Dari hibah yang diberikan, perusahaan itu akan membuat sistem pemantauan kebakaran hutan.

Kontrak ini diberikan langsung oleh Kantor Teknologi Sains Bumi NASA dengan nilai 2,6 juta dolar AS (Rp42 miliar). Sistem pemantauan yang Urban Sky kembangkan akan ditambahkan ke dalam stratosfer untuk membantu para petugas kebakaran di lapangan.

Selama teknologinya dikembangkan, Urban Sky akan meningkatkan akurasi dari sensor geolokasinya. Sistem yang dikembangkan oleh perusahaan jaringan seluler goTenna ini dapat mengirimkan data secara langsung ke petugas pemadaman kebakaran.

Kepala Eksekutif Urban Sky, Andrew Antonio, mengatakan kepada Spacenews bahwa sistem ini akan menonjol karena resolusinya yang tinggi. Perusahaan itu fokus dengan resolusinya karena sensornya akan terbang ke stratosfer, bukan orbit.

Menurut Antonio, balon ini lebih responsif dibandingkan dengan satelit karena dapat bekerja dengan cepat dan dapat memantau kebakaran tertentu. Selain itu, balon tidak seperti satelit yang perlu ditunggu hingga tiba di wilayah terkait.

"Jika ada angin, kami bisa melayang berhari-hari,” kata Antonio. “Kami dapat memarkir balon di wilayah yang berisiko kebakaran selama beberapa hari (tanpa adanya gangguan).”

Sebelum mendapatkan penghargaan untuk membuat alat pemantauan kebakaran hutan, Urban Sky sempat menerima penghargaan juga dari NASA. Perusahaan itu memenangkan penghargaan Penelitian Inovasi Bisnis Kecil NASA untuk mengembangkan sensor infra merah kecil.