Bagikan:

JAKARTA - Intel menyelenggarakan AI Summit perdana di Jakarta, mempertemukan para pemimpin industri, vendor software independen (ISV), dan kreator konten untuk mengeksplorasi tema “Bringing AI Everywhere”.

Strategi AI Intel berkomitmen pada pendekatan terbuka di mana engagement yang mendalam dengan ekosistem pengembang sangat penting untuk mengurangi hambatan dalam pengadopsian AI. 

Tidak hanya itu, Intel juga berharap dapat melahirkan inovasi-inovasi teknologi AI baru bagi para pengembang dan pelanggan untuk mendorong AI yang etis, bertanggung jawab, dan benar-benar dapat diakses.

Bahkan, Intel juga membangun platform dan teknologi untuk konvergensi AI dan keamanan bagi pelanggan, yang mampu membantu mengamankan data dan model AI di seluruh pusat data, cloud, PC, dan Edge.

“Di dunia di mana setiap negara dan setiap industri berlomba menuju AI, Intel adalah satu-satunya perusahaan yang punya spektrum penuh platform hardware dan software,” kata Jen Baile, VP of the Sales and Marketing Group of Intel Southeast Asia, Australia, and New Zealand pada Kamis, 30 Mei. 

Di sisi lain, pemerintah Indonesia pun melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengambil langkah maju dalam membuat regulasi AI, termasuk yang Surat Edaran Menteri Kominfo tentang Etika AI. 

“Sudah banyak regulasi untuk antisipasi, dan terakhir Kominfo ada SE Kominfo tentang Etika AI,” ujar Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI Bambang Dwi Anggono. 

Meski demikian, Bambang menegaskan bahwa keberlanjutan usaha pemerintah dalam meregulasi pemanfaatan dan pengembangan AI di Indonesia ini perlu dukungan dari pihak-pihak swasta. 

“Secara umum, pemerintah sudah membangun sebuah pondasi agar ekosistem di atasnya bisa bergerak dgn lebih baik. Tapi butuh peran-peran sektor lain untuk menyusun regulasi AI,” tambahnya. 

Menurutnya, regulasi tersedia yang diterapkan oleh sektor-sektor yang ingin membangun inovasi AI sangatlah penting untuk menciptakan AI yang bertanggung jawab.