Bagikan:

JAKARTA - Sebuah kelompok pekerja di Alphabet Inc's Google  telah mengajukan keluhan kepada dewan hubungan perburuhan AS, dengan klaim bahwa perusahaan teknologi tersebut telah melanggar hukum memecat sekitar 50 karyawan karena memprotes kontrak cloud-nya dengan pemerintah Israel.

Keluhan satu halaman yang diajukan pada Senin malam 29 April, kepada Dewan Hubungan Perburuhan Nasional AS (NLRB) menyatakan bahwa dengan memecat para pekerja, Google telah mengganggu hak-hak mereka di bawah hukum ketenagakerjaan AS untuk memperjuangkan kondisi kerja yang lebih baik.

Google bulan ini mengatakan telah memecat 28 karyawan yang mengganggu pekerjaan di lokasi kantor yang tidak ditentukan sambil memprotes Proyek Nimbus, kontrak senilai  1,2 miliar dolar AS yang diberikan bersama kepada Google dan Amazon.com  untuk menyediakan layanan cloud kepada pemerintah Israel. Perusahaan tersebut minggu lalu mengatakan sekitar 20 karyawan lainnya telah dipecat karena memprotes kontrak tersebut ketika berada di kantor.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 30 April, Google mengatakan perilaku para pekerja itu "benar-benar tidak dapat diterima" dan membuat karyawan lain merasa terancam dan tidak aman.

"Kami dengan cermat mengonfirmasi dan mengonfirmasi ulang bahwa setiap orang yang dipecat langsung dan pasti terlibat dalam gangguan di dalam gedung kami," kata perusahaan tersebut.

Para pekerja mengklaim bahwa proyek ini mendukung pengembangan alat militer Israel. Google telah mengatakan bahwa kontrak Nimbus "tidak ditujukan untuk beban kerja yang sangat sensitif, terklasifikasi, atau militer yang relevan untuk senjata atau layanan intelijen."