Mantan Insinyur Twitter Mengaku Dipecat Setelah Bagikan Tautan untuk Antisipasi PHK Massal
Meme Elon Musk bermunculan setelah lakukan PHK massal di Twitter Inc. (foto: twitter @GadgetGuyNC)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang mantan insinyur Twitter Inc telah mengadukan perusahaan media sosial itu memecatnya beberapa hari setelah diakuisisi oleh Elon Musk. Pemecatan dilakukan karena ia mengembangkan alat yang memungkinkan pekerja menyimpan dokumen penting untuk mengantisipasi PHK massal.

Insinyur itu, Emmanuel Cornet, mengajukan keluhan kepada Dewan Hubungan Perburuhan Nasional AS pada Senin 7 November yang mengklaim bahwa dia terlibat dalam aktivitas yang dilindungi ketika dia membagikan perangkat lunak itu di saluran pesan internal Twitter.

"Aktivitas yang dilindungi" adalah tindakan yang dapat dilakukan pekerja tanpa takut akan pembalasan majikan berdasarkan undang-undang perburuhan AS.

Twitter sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, atas tuduhan tersebut.

Cornet, yang berbasis di San Francisco, mengatakan dalam pengaduan bahwa dia dipecat pada 1 November, beberapa hari sebelum Twitter mulai memberhentikan sekitar setengah dari 7.500 karyawannya dalam upaya pemotongan biaya oleh Musk, orang terkaya di dunia.

Cornet dan empat karyawan Twitter lainnya telah mengajukan gugatan di pengadilan federal California pada Jumat 4 November dengan menuduh perusahaan media sosial itu melanggar undang-undang federal dan California yang mengharuskan pemberi kerja untuk memberikan pemberitahuan 60 hari sebelum adanya PHK massal.

Musk dalam serangkaian tweet pada Jumat lalu mengatakan pekerja Twitter yang diberhentikan ditawari 90 hari pesangon, yang dapat memenuhi kewajiban Twitter di bawah undang-undang perburuhan AS.

Cornet dalam pengaduannya juga mengatakan bahwa akhir bulan lalu, di tengah rumor PHK massal di Twitter, ia mengembangkan ekstensi Google Chrome untuk memungkinkan karyawan mengunduh email dari akun Twitter mereka. Tautan itu akan memastikan pekerja dapat menyimpan dokumen penting seperti pernyataan yang mencerminkan stok mereka di Twitter, ulasan kinerja, dan dokumen sumber daya manusia lainnya.

Cornet mengatakan dia dipecat pada hari yang sama ketika dia menerbitkan ekstensi dan memposting tautan ke saluran pesan internal Twitter. Twitter menghapus tautan itu pada hari itu juga, menurut pengaduan Cornet.

Jika NLRB mengeluarkan keluhan terhadap Twitter dan akhirnya memenangkan Cornet, maka dapat memerintahkan agar ia dipulihkan dengan pembayaran kembali dan bahwa perusahaan harus memposting pemberitahuan yang memberi tahu karyawan tentang hak-hak mereka di bawah undang-undang perburuhan federal.