Bagikan:

JAKARTA - Tiga penulis, Brian Keene, Abdi Nazemian, dan Stewart O'Nan, telah menggugat Nvidia, yang chipnya menggerakkan kecerdasan buatan, dengan tuduhan menggunakan buku-buku mereka yang berhak cipta tanpa izin untuk melatih platform kecerdasan buatan mereka, NeMo.

Para penggugat mengatakan karya-karya mereka merupakan bagian dari kumpulan data sekitar 196.640 buku yang membantu melatih NeMo untuk mensimulasikan bahasa tertulis biasa, sebelum dihapus pada bulan Oktober "karena dilaporkan melakukan pelanggaran hak cipta."

Dalam tuntutan kelas (class action) yang diajukan pada Jumat malam 8 Maret, di pengadilan federal San Francisco, para penulis mengatakan tindakan penghapusan tersebut mencerminkan Nvidia yang "mengakui" telah melatih NeMo dengan menggunakan kumpulan data tersebut, dan dengan demikian melanggar hak cipta mereka.

Para penggugat meminta ganti rugi yang tidak ditentukan jumlahnya bagi orang-orang di Amerika Serikat yang karya-karyanya telah membantu melatih model bahasa besar NeMo dalam tiga tahun terakhir.

Di antara karya-karya yang dicakup oleh gugatan tersebut adalah novel Brian Keene tahun 2008 "Ghost Walk," novel Abdi Nazemian tahun 2019 "Like a Love Story," dan novella Stewart O'Nan tahun 2007 "Last Night at the Lobster."

Nvidia menolak untuk memberikan komentar pada Minggu, 10 Maret. Pengacara para penulis tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar tambahan pada Minggu.

Gugatan ini menyeret Nvidia ke dalam serangkaian tuntutan hukum oleh para penulis, serta New York Times, atas kecerdasan buatan generatif, yang menciptakan konten baru berdasarkan input seperti teks, gambar, dan suara. Nvidia mempromosikan NeMo sebagai cara yang cepat dan terjangkau untuk mengadopsi kecerdasan buatan generatif.

Perusahaan lain yang diseret ke dalam tuntutan hukum terkait teknologi ini termasuk OpenAI, yang menciptakan platform kecerdasan buatan ChatGPT, dan mitranya Microsoft. Peningkatan keberhasilan kecerdasan buatan telah membuat Nvidia menjadi favorit para investor. Harga saham perusahaan chip berbasis Santa Clara, California, telah meningkat hampir 600% sejak akhir tahun 2022, memberikan Nvidia nilai pasar hampir 2,2 triliun dolar AS (34,5 kuadraliun).