Bagikan:

JAKARTA - OpenAI dan Microsoft  digugat pada Selasa 21 November atas klaim bahwa mereka menyalahgunakan karya penulis nonfiksi untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) yang mendasari layanan seperti chatbot ChatGPT dari OpenAI.

"OpenAI menyalin puluhan ribu buku nonfiksi tanpa izin untuk mengajari model bahasa besarnya untuk menanggapi petunjuk teks manusia," kata penulis dan editor Hollywood Reporter, Julian Sancton, yang memimpin tuntutan class action yang diajukan di pengadilan federal Manhattan.

Gugatan itu adalah salah satu dari beberapa yang telah diajukan oleh kelompok pemilik hak cipta, termasuk penulis John Grisham, George R.R. Martin dan Jonathan Franzen, terhadap OpenAI dan perusahaan teknologi lainnya atas dugaan penyalahgunaan karya mereka untuk melatih sistem AI. Perusahaan telah membantah tuduhan tersebut.

Keluhan Sancton adalah gugatan penulis pertama terhadap OpenAI yang juga menamai Microsoft sebagai tergugat. Perusahaan telah menginvestasikan miliaran dolar dalam startup kecerdasan buatan dan mengintegrasikan sistem OpenAI ke dalam produknya.

Seorang juru bicara OpenAI menolak berkomentar tentang gugatan Selasa itu, dengan alasan proses hukum yang tertunda. Perwakilan juga Microsoft tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Sementara OpenAI dan Microsoft menolak membayar penulis nonfiksi, platform AI mereka bernilai banyak uang," kata pengacara Sancton Justin Nelson dalam sebuah pernyataan, yang dikutip VOI dari Reuters. "Dasar OpenAI tidak lain adalah pencurian besar-besaran atas karya berhak cipta."

Gugatan Sancton mengatakan bahwa OpenAI menyalin buku-buku nonfiksi, termasuk "Madhouse at the End of the Earth: The Belgica's Journey into the Dark Antarctic Night" miliknya untuk melatih model bahasa besar GPT-nya.

Keluhan itu juga mengatakan bahwa Microsoft telah "terlibat mendalam" dalam pelatihan dan pengembangan model dan juga bertanggung jawab atas pelanggaran hak cipta.

Sancton meminta pengadilan untuk ganti rugi uang yang tidak ditentukan jumlahnya dan perintah pengadilan untuk memblokir dugaan pelanggaran tersebut.