Bagikan:

 

JAKARTA – Logitech menyadari bahwa dunia kerja semakin fleksibel. Berdasarkan analisis Robert Walters Indonesia, sebanyak 36 persen perusahaan menerapkan sistem Work From Office (WFO) selama 3 hari dalam seminggu.

Melihat pergeseran sistem kerja ini, Lead Logitech Southeast Asia 2 B2B Michael Long mengatakan bahwa perusahaan membutuhkan teknologi yang lebih modern. Salah satu teknologi yang mereka perlukan adalah alat pendukung konferensi video.

"Teknologi konferensi video modern dapat membantu meningkatkan kolaborasi dalam tim hybrid. Pertemuan dengan sesama staf atau rapat dengan klien dan pelanggan dapat dilakukan melalui konferensi video tanpa mengharuskan semua orang hadir," kata Michael dalam keterangan yang VOI terima.

Untuk meningkatkan kebutuhan para pekerja hybrid, Logitech menghadirkan kamera berbasis Kecerdasan Buatan (AI) bernama Logitech Sight. Perangkat ini bisa merekam tampilan terbaik di berbagai ruangan.

Dengan algoritma AI yang Logitech kembangkan, perangkat ini bisa mengoptimalkan kondisi pencahayaan yang kurang ideal. Logitech Sight bisa mengoreksi warna secara otomatis dan mengurangi efek silau serta bayangan untuk meningkatkan kualitas visual.

Logitech juga mengembangkan platform perangkat lunak berbasis cloud untuk konferensi video. Perangkat bernama Logitech Sync ini menggunakan teknologi Right Sight bertenaga AI untuk melacak kebiasaan pengguna saat rapat.

Perangkat ini akan menggerakkan lensa dan menyesuaikan zoom secara otomatis. Menariknya, data Logitech Sync bisa digunakan untuk merencanakan kapasitas ruang dan memastikan ketersediaan ruangan sesuai dengan kebutuhan.

Dengan seluruh teknologi ini, Logitech yakin bahwa teknologi konferensi video bertenaga AI bisa diandalkan di masa depan. Pasalnya, teknologi seperti ini mampu meningkatkan kualitas pertemuan secara virtual.