Bagikan:

JAKARTA - NFT Paris, acara ketiga yang diadakan di bawah bayangan Menara Eiffel di Grand Palais Éphémère, pekan lalu, menarik perhatian ribuan pengunjung dengan menyoroti dampak positif nonfungible tokens (NFT) dan teknologi blockchain pada industri fashion dan merek mewah.

Acara tersebut menampilkan berbagai kemajuan dalam penerapan teknologi Web3 dalam sektor fashion. Brian Trunzo, Wakil Presiden Polygon Labs, menyatakan bahwa industri fashion, meskipun dikenal sebagai avant-garde, masih menghadapi tantangan dalam memperkenalkan inovasi teknologi. Trunzo menyoroti potensi Web3 untuk menjual barang digital, yang dianggap sebagai terobosan besar dalam industri yang terbiasa dengan proses yang lambat.

Sementara itu, protokol NFT berbasis Polygon, Arianee, telah memainkan peran penting dalam merek mewah dengan menyediakan paspor digital berbasis blockchain untuk jam tangan premium. CEO Arianee, Pierre-Nicolas Hurstel, menyatakan bahwa semakin banyak pembuat jam tangan yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk memungkinkan pelanggan mengakses sejarah produk secara transparan.

Selain itu, fashion brands juga melihat peluang dalam membangun komunitas melalui platform Web3. The Sandbox, sebuah Metaverse platform, telah berhasil menarik lebih dari 10 merek fashion besar untuk memberikan hadiah digital kepada pelanggan mereka.

Secara keseluruhan, NFT Paris menunjukkan bagaimana teknologi blockchain dan NFT dapat membuka peluang baru dalam industri fashion dan merek mewah, dari penjualan barang digital hingga membangun komunitas yang kuat melalui inovasi Web3.