Bagikan:

JAKARTA - China telah menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam infrastruktur kereta api dengan jaringan kereta api tercepat di dunia yang mencapai 35.000 kilometer pada tahun 2019, menurut laporan China Central Television Station. Jarak tersebut lebih dari dua per tiga dari total jaringan kereta api dunia.

Total cakupan kereta api negara tersebut mencapai 139.000 kilometer, cukup untuk melingkari Bumi tiga kali di sepanjang khatulistiwa.

China tengah melakukan investasi besar-besaran dalam pembangunan sistem kereta apinya. Rencananya adalah menghabiskan tidak kurang dari 2,8 triliun yuan (Rp6,1 kuadraliun) untuk membangun tidak kurang dari 23.000 kilometer jalur kereta baru antara 2016 dan 2020, menurut rencana pemerintah. Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa Beijing menyelesaikan investasi terbesarnya dalam pembangunan kereta api antara 2013 dan 2017.

Hampir 30.000 kilometer jalur, lebih dari setengahnya merupakan jalur kereta api berkecepatan tinggi, diselesaikan dengan total biaya 3,9 triliun yuan (Rp8,5 kuadraliun).

Model kereta api berkecepatan tinggi terbaru negara tersebut adalah 'Fuxing', atau 'Rejuvenation', yang beroperasi dengan kecepatan 350 kilometer per jam. Model sebelum 'Fuxing' disebut 'Hexie', yang berarti harmoni.